Jurus Baru PHR Pacu Produksi Migas Nasional

marketeers article
Pengeboran minyak dan gas PT Pertamina (Persero). Sumber gambar: Humas Pertamina.

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra, Subholding Upstream Pertamina, kembali menunjukkan komitmennya dalam menggenjot produksi minyak dan gas bumi nasional. Terobosan terbaru datang dari Lapangan Balam South, Zona Rokan, dengan dilaksanakannya Proyek Simple Suffactant Flood (SSF) Stage-1.

Proyek SSF ini bukan sekadar inovasi biasa. Ini adalah buah dari kolaborasi strategis dari PHR, Pertamina Lubricants, Elnusa Petrofin (EPN), dan Tim Technology Innovation (TI) PT Pertamina (Persero).

BACA JUGA: Pertamina Hulu Rokan Temukan Cadangan Migas Baru

Inti dari inisiatif ini adalah meningkatkan perolehan minyak dengan cara yang cerdas dan efisien, menginjeksikan surfaktan berkonsentrasi rendah ke dalam sumur injeksi. Hal yang membuat metode ini sangat menarik adalah kemampuannya untuk diterapkan tanpa perlu modifikasi besar pada sistem fasilitas operasi.

Ini berarti penghematan besar dari segi biaya dan waktu, menjadikannya solusi yang sangat praktis dan efektif. Ruang lingkup Proyek SSF Stage-1 dirancang secara terukur untuk hasil optimal.

BACA JUGA: Pertamina Jual Komersil Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah Tahun 2025  

Adapun tahapnya meliputi injeksi surfaktan di tiga patterns sumur (BLSO 075, BLSO 330, dan BLSO 353). Dilanjutkan dengan workover pada tiga sumur injeksi dan penyediaan pompa sewa khusus yang mendukung aktivitas injeksi.

Pendekatan yang efisien dan tepat sasaran ini diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja lapangan. Oki Muraza, Senior VP Technology Innovation PT Pertamina (Persero) menyampaikan, PHR merupakan salah satu tumpuan Pertamina untuk menaikan produksi migas nasional.

“Ada banyak sekali potensi untuk menaikan produksi, besar harapan kami kita bisa terus mencoba berbagai inovasi teknologi untuk menaikan jumlah produksi migas. Semoga ini juga bisa menjadi contoh sinergi yang baik di Pertamina Grup,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (12/6/2025).

Berdasarkan perkiraan, proyek SSF ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan berupa tambahan cadangan minyak di PHR. Lebih dari sekadar angka produksi, inisiatif ini juga mendukung penguatan ketahanan energi nasional melalui pengembangan formulasi dan pemanfaatan teknologi blending yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri.

Proyek SSF ini adalah bukti nyata komitmen PHR dalam mengimplementasikan teknologi inovatif yang efisien dan berdampak langsung pada peningkatan produksi migas.

“Kolaborasi dengan entitas Pertamina lainnya memastikan kita mampu memanfaatkan keahlian terbaik untuk mencapai target-target produksi migas. Ini adalah usaha kita untuk recovery minyak di reservoar Zona Rokan,” kata Andre Wijanarko, GM Zona Rokan menambahkan.

Proyek SSF tersebut memanfaatkan formulasi surfaktan dan blending yang dibangun oleh internal Pertamina Technology Innovation dan juga PHR sendiri bekerja sama dengan anak perusahaan Pertamina, PT Elnusa Tbk dan PT Pertamina Lubricants.

Formula surfaktan ini tidak hanya memenuhi kriteria teknis khusus yang dibutuhkan untuk SSF, tetapi juga sejalan dengan visi besar Pertamina untuk mendorong kemandirian teknologi dan industri hulu migas di Indonesia.

Implementasi Proyek SSF telah menunjukkan kemajuan yang positif yakni BLSO 075 yang merupakan injeksi pertama di sumur injeksi BL075 telah diselesaikan dengan selamat dan sesuai rencana pada 19-30 Maret 2024.

Kemudian BLSO 330, injeksi kedua di sumur injeksi BL330 telah dimulai pada 28 Mei 2025 dan direncanakan berlangsung sampai 3 Juni 2025. Selanjutnya BLSO 353 injeksi ketiga di sumur injeksi BL353 direncanakan berlangsung pada akhir Juni-2025.

Melalui proyek SSF, PHR terus menerapkan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan produksi di sektor hulu migas. Dalam implementasi teknologi baru ini, Pertamina senantiasa berkoordinasi aktif dengan SKK Migas, termasuk dalam pembahasan regulasi yang mendukung keberlanjutan kegiatan SSF pada tahap-tahap berikutnya.

PHR berencana untuk melanjutkan pengembangan SSF dengan potensi lebih dari 20 sumur injeksi (patterns) di Lapangan Balam South. PHR juga berpeluang untuk mempercepat replikasi inisiatif ini di lapangan-lapangan minyak lain yang memiliki karakteristik serupa.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, PHR terus berupaya mengoptimalkan potensi lapangan-lapangan waterflood melalui penerapan injeksi low concentration surfaktan sehingga dapat meningkatkan produksi minyak nasional dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

award
SPSAwArDS