Kabupaten Serang Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Halal

marketeers article

Memiliki positioning dan diferensiasi menjadi persoalan penting yang harus dimiliki sebuah destinasi wisata. Hal ini diyakini Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjadi pembeda yang memberikan nilai jual bagi masing-masing daerah. Usai mendorong sejumlah daerah untuk mencari positioning dan diferensiasi masing-masing, kini, Menpar berencana mengembangkan wilayah Serang sebagai destinasi wisata halal.

Ide menjadikan Serang sebagai destinasi wisata halal berangkat dari potensi sejarah dan budaya Islam yang kuat mengakar di wilayah ini.

Tanara merupakan salah satu tempat bersejarah pengembangan Islam di Banten. Di sanalah tempat kelahiran Syekh Kyai Muhammad Nawawi Bin Umar pada 1813, yang memiliki 115 kitab berisikan ilmu Tauhid, Fiqh, dan Hadist serta menafsirkan kitab kuning. Syekh Nawawi pun pernah menjadi Imam di Masjidil Haram, Arab Saudi dan menjadi guru Hasjim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

“Kita tetapkan positioning Serang termasuk Banten adalah wisata halal, dengan adanya sejarah Syekh Nawawi. Untuk wisata halal sendiri, Indonesia sudah ada di peringkat nomor 1 dunia versi Indeks Wisata Halal yang diranking Cresscent Rating Mastercard, GMTI atau Global Muslim Travel Index 2019,” kata Arief Yahya di Serang, Rabu (29/05/2019).

Wisata halal menurut Menpar sudah menyumbang banyak kunjungan wisatawan mancanegara dengan pemasukan yang besar.

“Pertumbuhannya meningkat dan sudah banyak negara di dunia yang menggencarkan wisata halal. Banten pun diharapkan dapat masuk daftar 10 destinasi halal di Indonesia,” ujar Menpar.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menanggapi, tantangan wisata halal di Serang meliputi kesiapan sumber daya manusia dan masalah sampah menjadi yang utama.

“Masalah sampah harus segera diselesaikan, karena pariwisata itu harus bersih. Semua pihak harus turut serta dari level provinsi sampai desa,” kata Ratu Tatu Chasanah.

Menpar menargetkan, usai master plan pengembangan wisata halal Kabupaten Serang rampung, Kementerian Pariwisata segera meminta bantukan Kementerian PUPR untuk mengatasi persoalan aksesibilitas dan revitalisasi sungai.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS