Kakao Ingin Hadirkan Aplikasi Penerjemah

marketeers article

Kakao meluncurkan versi terbaru dari layanan penerjemah mereka. Dalam versi terbarunya, Kakao menawarkan lebih banyak bahasa dengan target meningkatkan keterlibatan mereka di pasar terjemahan. Berdasarkan laporan dari Kakao sendiri, saat ini mereka masih berada di belakang Google dan Naver.

Kakao memang belum terlalu aktif di pasar terjemahan meski mulai memperkenalkan layanan beta sejak September 2017. Layanan tersebut masih belum lengkap. Situasi ini berbeda dengan Naver yang memimpin layanan penerjemah di Korea Selatan.Jumlah pengguna aktif mereka setiap bulannya mencapai 10 juta.

Layanan  penerjemah Naver yang bernama Papago, Maret lalu bahkan diunduh lebih dari 20 juta kali. Jika Naver unggul di Korea Selatan lewat penggunaan aplikasi gawai. Google mendominasi di karegori web browser.

Dilansir dari Korea Times, berdasarkan data Nielsen, jumlah permintaan layanan ini Maret lalu mencapai 2,5 juta. Google memimpin dibandingkan Naver dengan selisih lebih dari 800 ribu. Untuk bersaing dengan kedua perusahaan tersebut Kakao meningkatkan cakupan bahasa yang ada dari enam menjadi 19. Lebih banyak enam bahasa dibandingkan Papago.

Bahasa yang tersedia beberapa di antaranya adalah Portugis, Arab, Rusia, Malaysia, Prancis, dan Spanyol. Tidak hanya menambah opsi bahasa, dengan menggunakan teknologi AI (artificial intellegence), Kakao juga meningkatkan kualitas terjemahan. Contohnya, saat menerjemahkan bahasa asing ke bahasa korea, Kakao dapat memberikan pilihan formal dan informal.

Layanan terjemahan Kakao saat ini tersedia melalui situs mobile messenger KakaoTalk dan situs web Daum. Berbeda dengan dua pesaingnya yang dapat ditemukan dalam bentuk aplikasi. “Kami sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan aplikasi terjemahan, tetapi belum diputuskan,” ujar juru bicara Kakao.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS