Kampanye #MoveForMentalHealth TikTok Sorot Kesehatan Mental Masyarakat

marketeers article
Sankt-Petersburg, Russia, February 10, 2019: Tik Tok application icon on Apple iPhone X screen close-up. Tik Tok icon. tik tok application. Tiktok Social media network. Social media icon

TikTok sebagai platform berbagi konten video kembali dilirik untuk menggaungkan pesan positif. Kali ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Dunia Untuk Kesehatan Mental (WFMH), dan United for Global Mental Health (UnitedGMH). Ketiga lembaga ini menjadikan TiktTok sebagai sarana mengampanyekan kesadaran global terhadap kesehatan mental yang semakin menjadi isu di berbagai negara.

Move For Mental Health merupakan program mengajak masyarakat untuk ikut serta bergerak di peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Gerakan ini diciptakan oleh WHO, WFMH, dan UnitedGMH. Dengan mengikuti gerakan ini, pengguna TikTok berarti ikut merayakan pentingnya sadar kesehatan mental baik untuk dirinya atau orang di sekitar.

“Di dunia, belum banyak gerakan yang dapat digunakan untuk menandakan kesehatan mental. Padahal isu ini perlu terus diangkat dengan fakta ada hampir satu miliar orang di dunia memiliki gangguan kesehatan mental,” ungkap Elisha London, CEO UnitedGMH.

Lebih lanjut, gerakan bisa menjadi simbol penyampai pesan semangat bagi penderita kesehatan mental. Elisha menambahkan, dengan membagikan konten gerakan dukungan ini di TikTok, maka akan semakin banyak orang yang sadar dan bersatu untuk memerhatikan kesehatan mental di mulai dari diri sendiri. “Inilah saatnya semua orang berinvestasi dan memikirkan kesehatan mental di manapun mereka berada,” ujarnya.

Sementara itu, harapan yang lebih besar disampaikan oleh Devora Kestel, Director of the Mental Health and Substance Use Department WHO. Devora mengatakan dengan terus mengangkat diskusi mengenai mental health, termasuk memviralkan gerakan yang membangun kesadaran terhadap kondisi mental akan mendorong peningkatan kesehatan mental yang lebih baik.

“Dampak dari gerakan ini bisa sangat besar dan bersifat global. Dengan semakin banyak orang yang sadar, akan semakin baik dan mudah pula akses pelayanan kesehatan mental di seluruh dunia,” katanya.

Program yang sukses berjalan selama tiga hari pada 7-10 Oktober 2020 ini berhasil mendorong pengguna TikTok di seluruh dunia untuk berpartisipasi.

Pada penutupan program #MoveForMentalHealth, TikTok mengundang Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dan sejumlah pemimpin dunia, selebriti, dan ahli kesehatan mental untuk berbicara tentang bagaimana caranya meningkatkan kesehatan mental melalui TikTok Live.

Mempertegas posisinya sebagai platform konten sosial, program ini juga jadi ajang TikTok memperluas pengetahuan pengguna terhadap fitur Screen Time Management dan Restricted Mode. Kedua fitur ini menjadi cara TikTok dalam mendukung kesehatan mental sebagai sebuah platform sosial.

“TikTok memberdayakan penggunanya untuk menyadari kondisi kesehatan mental dirinya dan orang lain di dunia digital. Untuk itu kami memberikan fitur-fitur agar pengguna dapat saling menjaga,” kata Arjun Narayan, TikTok Director of Trust and Safety Asia Pacific.

Di sini, TikTok memerhatikan berbagai hal, mulai dari menjaga privasi akun, memutuskan siapa saja yang dapat mengikuti mereka, hingga aturan-aturan pada konten.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS