Dalam periode 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025, Kaspersky mencatat lebih dari 19 juta upaya pengunduhan file berbahaya yang disamarkan sebagai gim populer di kalangan Gen Z. Judul-judul seperti Grand Theft Auto (GTA), Minecraft, dan Call of Duty menjadi sasaran utama eksploitasi siber, menandakan bahwa pelaku kejahatan digital secara aktif mengikuti tren gim demi menjangkau target mereka.
Dalam studi terbarunya, Kaspersky menganalisis dua puluh gim terpopuler yang digemari Gen Z, mulai dari GTA, NBA, FIFA, The Sims, hingga Genshin Impact. Dengan memanfaatkan kata kunci gim tersebut, para peneliti mendeteksi lonjakan serangan siber sepanjang kuartal II 2024 hingga kuartal I 2025, dengan puncaknya pada Maret 2025 yang mencatat 1.842.370 upaya serangan.
BACA JUGA: ChatGPT Palsu Jadi Senjata Baru Siber, Serangan ke UMKM Meledak 115% di 2025
Data menunjukkan bahwa Grand Theft Auto menempati peringkat teratas sebagai gim yang paling banyak dimanfaatkan untuk menyamarkan file berbahaya, dengan 4.456.499 upaya serangan siber. Minecraft mengikuti di posisi kedua dengan 4.112.493 upaya, terutama disebabkan oleh ekosistem modifikasi yang luas dan basis pemain yang besar.
“Di urutan selanjutnya adalah Call of Duty dan The Sims, masing-masing mencatat lebih dari dua juta percobaan serangan. Peningkatan ini berkaitan dengan pencarian pemain terhadap cheat, cracked version, atau konten tambahan yang belum dirilis,” tulis Kaspersky, Kamis (3/7/2025).
Banyak dari mereka akhirnya mengunduh file yang berisi perangkat lunak berbahaya, baik yang mencuri informasi pribadi, memberi akses jarak jauh kepada pelaku, hingga menyebarkan ransomware.
BACA JUGA: Sederet Perbedaan Serial The Last of Us Season 2 dengan Versi Gim
Sebagai tanggapan atas meningkatnya risiko ini, Kaspersky merilis gim interaktif daring bertajuk Case 404. Dirancang untuk generasi muda, gim ini mengajak pemain menjalani misi detektif dunia maya yang terinspirasi dari berbagai skenario nyata. Pemain diajak mengenali teknik penipuan digital, dari serangan phishing hingga upaya pengambilalihan akun yang kerap menyasar pengguna gim.
Vasily Kolesnikov, pakar keamanan di Kaspersky, menyampaikan bahwa dari gim dunia terbuka seperti GTA hingga simulator seperti The Sims, para pelaku kejahatan digital menargetkan berbagai genre yang digemari Gen Z. Yang menyatukan semuanya adalah audiensnya, yakni generasi yang paling aktif secara digital, meninggalkan jejak klik dan data setiap hari.
“Mereka bukan ceroboh, tetapi justru sangat terhubung. Itulah sebabnya perlindungan digital tidak bisa lagi dianggap pilihan. Mempelajari cara mengenali ancaman harus menjadi bagian dari kebiasaan, layaknya naik level dalam gim,” ujar Vasily.
Editor: Ranto Rajagukguk