Kasus HIV pada Remaja Meningkat, Orang Tua Perlu Lakukan Hal Ini

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 2.700 remaja berusia 15-18 tahun di Indonesia hidup dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) per Maret 2025. Kondisi ini tak bisa lagi disepelekan, sehingga orang tua perlu turun tangan.

Firman, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menegaskan ketika remaja terpapar HIV pada usia muda, dampaknya bisa sangat panjang dan serius. Sebab, masa remaja adalah fase penting yang menentukan masa depan seseorang.

“Jika tidak ditangani dengan baik, HIV bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yaitu kumpulan gejala penyakit serius yang berpotensi menyebabkan kematian,” kata Firman, dikutip dari um-surabaya.ac.id, Kamis (26/6/2025).

BACA JUGA: Mengenal Emotional Hangover, Saat Kebahagiaan Justru Bikin Lelah

Melihat tren peningkatan kasus HIV pada remaja, Firman pun mengajak para orang tua untuk lebih waspada dan aktif melindungi anak-anak mereka. Berikut tiga hal penting yang sebaiknya dilakukan orang tua:

Edukasi Sejak Dini tentang Kesehatan Reproduksi

Orang tua disarankan untuk mulai terbuka membicarakan isu kesehatan reproduksi dengan anak sejak usia dini. Tujuannya adalah agar anak memahami cara menjaga tubuhnya serta mengenali mana perilaku yang berisiko terhadap kesehatan.

Firman menyoroti rendahnya pengetahuan remaja soal HIV, yang mana sekitar 65% dari mereka belum memahami cara penularan dan pencegahannya. Minimnya informasi inilah yang membuat mereka lebih rentan terinfeksi.

Awasi dan Kenali Lingkungan Pergaulan Anak

Banyak orang tua merasa anak mereka baik-baik saja karena melihatnya hanya di rumah. Padahal, mereka sering tidak tahu dengan siapa anak bergaul atau kegiatan apa yang mereka ikuti di luar rumah.

BACA JUGA: Penggunaan Aspartam, Bahaya atau Aman? Ini Kata Dokter

Firman menekankan pentingnya pemantauan terhadap lingkungan sosial anak, agar perilaku berisiko dapat dicegah lebih dini.

“Upaya pencegahan dimulai dari rumah, dan itu sangat bergantung pada kepekaan orang tua,” ujarnya.

Jadilah Sahabat Terdekat Anak

Selain sebagai pengasuh, orang tua juga perlu menjadi sosok yang bisa dipercaya dan diandalkan oleh anak-anaknya. Firman mengingatkan bahwa remaja juga bisa mengalami tekanan hidup, konflik pertemanan, dan masalah pribadi lainnya.

“Banyak orang tua lupa bahwa anak remaja juga butuh didengar. Ketika orang tua terlalu sibuk atau tidak hadir secara emosional, anak bisa mencari pengganti perhatian itu di luar rumah dengan cara yang salah,” kata Firman.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

award
SPSAwArDS