Kebutuhan Pekerja Industri Berkompetensi Capai 682 Ribu Orang Setahun

marketeers article
Ilustrasi pekerja industri tekstil. Sumber gambar: 123rf.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan setiap tahun Indonesia membutuhkan pekerja industri manufaktur yang memiliki kompetensi tinggi sebanyak 682.000 orang. Adapun salah satu sektor yang paling dibutuhkan, yakni kompetensi penggunaan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk.

Eko SA Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian menuturkan guna memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan. Kolaborasi ini dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), perluasan potensi, akses pasar, serta peningkatan investasi.

BACA JUGA: Pengusaha Ungkap Teknologi AI Bakal Gantikan 23 Juta Pekerjaan

“MoU tersebut diharapkan akan memperkuat kerja sama sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia dan Korea, memperluas potensi, mendorong akses pasar yang lebih luas dan berkesinambungan bagi sektor industri yang terlibat, serta membuka jalan bagi peningkatan investasi dan perdagangan antara kedua belah pihak,” kata Eko melalui keterangannya, Selasa (19/9/2023).

Menurutnya, dipilihnya Korea Selatan sebagai mitra pengembangan SDM lantaran Negeri Ginseng tersebut kini telah memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam investasi dan pengembangan industri elektronik, otomotif, serta besi baja baik di Indonesia maupun secara global. MoU tersebut juga akan menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.

BACA JUGA: Hingga Pertengahan 2023 Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Serap 1.000 Pekerja

“Kami optimistis bisa membawa manfaat yang berkelanjutan bagi kedua pihak dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa depan. Di sisi lain, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan semakin erat dan sinergi antar industri semakin meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Chief Executive Director KPIC Kim Hyun-jung menyatakan keyakinannya kerja sama ini akan secara signifikan meningkatkan daya saing sektor manufaktur di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya tahun 2023 yang merupakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia.

Kim berpendapat Indonesia menjadi negara target proyek global pertama KPIC dengan fokus pada pembinaan SDM dalam industri dasar di Indonesia. Selanjutnya, juga menyasar penguatan pertukaran timbal balik untuk merumuskan beragam agenda kerja sama. 

Ia berharap kolaborasi ini akan menghasilkan hasil yang positif dan produktif bagi industri utama kedua negara. Kedua belah pihak menegaskan hubungan bilateral yang makin erat antara Indonesia dan Korea Selatan telah memunculkan sinergi yang signifikan antara sektor-sektor industri kedua negara. 

Dalam kerangka ini, penandatanganan MoU Kerja Sama Ppuri Technology menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di sektor industri antara kedua negara.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS