Kejar Target, Accor Tancapkan Strategi Combo-Concept

marketeers article
Tak hanya jaringan resto ayam cepat saji saja yang bisa mengeluarkan menu double combo, jaringan hotel pun bisa melakukan hal serupa. Seperti yang dilakukan Accor dengan meluncurkan paket hotel kombo terbarunya, yaitu ibis Styles dan ibis budget Jakarta Airport, yang berlokasi dekat dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
 
Beroperasinya dua hotel ini menancapkan keseriusan Accor dalam mengembangkan strategi bisnis barunya, yaitu multi-branded combo-concept. Konsep ini menggabungkan dua atau lebih hotel di lokasi yang sama dengan brand hotel Accor yang berbeda. Konsep ini sebelumnya telah diboyong Accor di Balikpapan dan Solo lewat Novotel dan ibis. Hotel-hotel tersebut menjadi purwarupa pertama combo-hotel concept di Indonesia. Setelah itu, ada pula ibis budget Semarang Tendean yang berdampingan dengan Novotel yang sebelumnya sudah beroperasi. Lalu, ada ibis Styles Jakarta Mangga Dua yang bersebelahan dengan Novotel Mangga Dua Square. 
 
Chief Operation Officer Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura Gerard Gouillouet mengatakan, hotel double combo ini menjadi hotel kelas ekonomi-premium pertama di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Lokasinya pun menurutnya terbilang sangat strategis, hanya 2 menit berkendara dari dan menuju Bandara.
 
“Potensi pasar hotel di bandara sangat baik. Apalagi, di sini tidak ada hotel kelas ekonomi dari jaringan hotel internasional,” katanya pada peluncuran ibis Styles dan ibis budget Bandara Soetta, Selasa (20/1/2015).
 
Memang bila dibandingkan dengan hotel combo-concept sebelumnya, ada perbedaan mencolok dari pasangan hotel ini. Biasanya, hotel ibis selalu bersanding dengan hotel Accor dengan segmen yang lebih tinggi, seperti Mercure atau Pullman. Namun, combo-concept kali ini malah menggabungkan dua hotel dengan segmen yang sama. Namun, Gerard bilang, walau sama-sama segmen ekonomi, ibis Styles dan ibis budget berbeda dari segi harga dan layanan.
 
“Yang menentukan menggunakan merek ibis atau tidak itu bukan kami, tetapi market. Karena market terbesar di dekat Bandara masih segmen ekonomi, mengapa tidak kami hadirkan dua merek ibis. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan hadirkan Pullman atau Novotel,” jelasnya.
 
Gerard juga menekankan, akan menambah jumlah hotel kombonya sebanyak sepuluh unit dalam tiga tahun mendatang. Ia menyebut beberapa nama lokasi, di antaranya adalah Bekasi, Pekanbaru, Samarinda, Jakarta Kota, dan Pontianak yang akan memiliki hotel ibis yang bersanding dengan hotel Mercure. Sedangkan untuk hotel Pullman dan ibis Styles akan berada di Surabaya Supermall, Bandung, dan Bali.
 
“Kami tetap teguh terhadap target kami memiliki 100 hotel di Indonesia. Kami juga berkomitmen akan melipatgandakan menjadi 200 hotel hingga tahun 2020,” katanya optimistis.
 
Optimisme itu, menurut Gerard, dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Apalagi, potensi pasar wisatawan cukup besar. Ia menyebut, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun lalu mencapai 9 juta jiwa. Di sisi lain, jumlah perjalanan wisatawan domestik mencapai 240 juta. Bahkan, ia mengatakan ada 18 destinasi yang dapat dimanfaatkan sebagai area pariwisata baru.  
 
“Okupansi hotel di beberapa kota cukup tinggi. Okupansi hotel Accor di Jakarta bisa 75-80%. Maka itu, kami yakin untuk menghadirkan 200 hotel Accor di Indonesia. Sebab setiap tahun, kami melucurkan 20 hotel baru,” katanya.
 
Hingga saat ini, Accor telah mengoperasikan 80 hotel dengan sembilan merek, meliputi So Sofitel (beroperasi awal tahun 2018), Pullman, Novotel, Grand Mercure, Mercure, M Collection, dan ibis (ibis, ibis Styles, dan ibis budget).

Related

award
SPSAwArDS