Kembangkan EBT, Erick Thohir Konsolidasikan BUMN Bidang Geothermal

marketeers article
Antisipasi Krisis pada 2023, BUMN Siap Jadi Off Taker Bahan Pangan. (FOTO: Dok Kementerian BUMN)

Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengonsolidasikan perusahaan pelat merah yang menggarap energi panas bumi atau geothermal. BUMN yang akan dikonsolidasikan, yaitu PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Geo Dipa Energi.

Dia menilai konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN yang bergerak di sektor geothermal dengan Geo Dipa akan memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam sektor geothermal.

BACA JUGA: Demi Nasabah Korporasi, Bank Mandiri Luncurkan Kopra Mobile App 

“Kita mempunyai tiga perusahaan yang sebenarnya sudah melakukan geothermal ini, ada Pertamina, PLN, satu lagi Geo Dipa yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Memang ini perlu waktu, saya ingin tahap awal melakukan merger ini menjadi satu kesatuan,” kata Erick dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Potensi geothermal yang luar biasa dibandingkan jenis EBT lain seperti angin dan panel surya. Berbeda dengan tenaga angin dan surya, geothermal juga lebih konsisten dan tidak memiliki hambatan ketersediaan pasokan.

BACA JUGA: Holding BUMN Ultra Mikro Targetkan Usaha Mikro Bebas Rentenir

Geothermal ini sangat luar biasa. Karena ini salah satu baseload, kita tahu kalau solar dan angin itu terbatas, tidak bisa berkelanjutan, tapi baseload itu hanya di geothermal atau di hydro. Nah ini kenapa geothermal ini yang kami dahulukan,” ujar Erick.

Dengan konsolidasi, dia meyakini pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang BUMN masing-masing menggarap secara mandiri. Dalam tahap awal, Erick telah melakukan konsolidasi antara Pertamina dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) agar bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT.

Salah satunya pilihannya dengan go public supaya tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang. Proses konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN dengan Geo Dipa akan dilakukan secara bertahap.

“Sementara ini Pertamina duluan yang masuk karena PLN masih di belakang dan (kondisi keuangan) Pertamina sehat sehingga dia maju duluan,” tuturnya.

Related

award
SPSAwArDS