Kemenko PM Gandeng Google dan Meta Perkuat UKM Digital

marketeers article
Ilustrasi usaha kecil. (Sumber: 123rf)

Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggandeng Google dan Meta untuk memperkuat daya saing pelaku usaha kecil. Kolaborasi ini diwujudkan melalui program Bootcamp Berdaya Bersama yang mendukung peningkatan kapasitas UKM dan pelaku Ekonomi Kreatif.

Inisiatif ini dirancang agar pelaku usaha dapat beradaptasi dengan tuntutan pasar digital yang terus berkembang. Pelatihan mencakup pemanfaatan kecerdasan buatan, strategi branding, serta literasi keuangan dan digital.

BACA JUGA: Meta Bagikan Formula Iklan Digital yang Berpotensi Tembus Banyak Views

“Kami percaya bahwa kekuatan AI yang sesungguhnya terwujud ketika berada di tangan banyak orang. Itulah sebabnya salah satu fokus kami adalah untuk memberdayakan tulang punggung perekonomian kita dengan memanfaatkan kekuatan Gemini,” ujar Putri Alam, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia dalam siaran pers, Kamis (12/6/2025).

Google menghadirkan pelatihan pemanfaatan teknologi AI untuk mendukung ekspansi pasar pelaku usaha. Peserta diajarkan cara menggunakan Gemini dalam menyusun konten pemasaran hingga analisis data bisnis.

Gemini merupakan teknologi AI buatan Google yang dirancang untuk mendukung produktivitas pelaku usaha kecil. Fitur ini dapat membantu menulis email profesional, membuat katalog, dan menganalisis kompetitor.

Melalui Gemini Academy, Google memfasilitasi pelatihan terstruktur agar UMKM siap bersaing di pasar global. Teknologi ini juga memperluas akses terhadap pelanggan melalui pendekatan berbasis data.

Di sisi lain, Meta memberikan pendampingan dalam strategi pemasaran digital melalui media sosial. Fokus pelatihan berada pada penguatan identitas merek dan interaksi yang lebih autentik dengan pelanggan.

“Merek yang autentik dapat membangun koneksi emosional dengan pelanggan, serta meningkatkan loyalitas dan kedekatan. Dalam era digital, keterampilan kreatif sangat penting untuk kegiatan pemasaran, membangun kepercayaan, dan mendorong pertumbuhan usaha,” ujar Berni Moestafa, Kepala Kebijakan Publik, Meta di Indonesia.

Melalui Meta, pelaku usaha memperoleh pemahaman tentang pembuatan konten visual dan kampanye digital. Mereka juga diajak mengevaluasi strategi pemasaran melalui berbagai platform sosial.

Program ini dilandasi kebutuhan untuk memperkuat ekosistem usaha kecil dalam menghadapi tantangan digital. Kemenko PM menggagas pendekatan lintas sektor sebagai solusi memperluas akses terhadap pengetahuan dan teknologi.

Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran mengatakan kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi penguatan UKM.

“Melalui Bootcamp Perintis Berdaya, pelaku usaha dapat memperoleh akses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang relevan, mulai dari literasi digital, strategi pemasaran daring, hingga penguatan branding,” ujarnya.

Program Bootcamp Berdaya Bersama juga didukung oleh sejumlah perusahaan nasional dan internasional. Di antaranya adalah Artisan Professionnel, Olsera, Evlogia Advisory, Brodo, Havilla Tea, Cakap, Doughlab, dan Shopee International Indonesia.

Dukungan sektor swasta ini memperluas cakupan pembekalan dan mempercepat adopsi teknologi oleh UMKM. Pelatihan dikembangkan dengan pendekatan praktis agar sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha di lapangan.

BACA JUGA: Telegram Bakal Hadirkan Chatbot Grok, Mirip Meta di WhatsApp

Langkah ini juga selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem. Salah satu upayanya dilakukan dengan mendorong pelaku usaha membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Program ini diharapkan menjadi penggerak munculnya pelaku usaha yang lebih inovatif dan tangguh. Dalam jangka panjang, keberhasilan UKM akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif.

Editor: Ranto Rajagukguk

award
SPSAwArDS