Filosofi Wonderful Indonesia untuk Destinasi Daerah

marketeers article

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meresmikan sepuluh brand baru daerah wisata Indonesia di Jakarta, Rabu (14/06/2017). Menempatkan “Wonderful Indonesia” sebagai master brand, Kemenpar menggunakan teori Endorse Brand Family untuk menularkan Deoxyribose-Nucleic Acid (DNA) yang sama kepada daerah lain.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) I Gde Pitana menjelaskan, Endorse Brand Family berupaya menularkan DNA yang sama kepada sub-brand. Menurutnya,  ini merupakan teknik yang paling tepat untuk digunakan dalam perumusan logo destinasi wisata Indonesia.

DNA yang sama antara Wonderful Indonesia sebagai master brand dengan sepuluh daerah wisata sebagai destination brand dapat terlihat dari warna, bentuk, dan font yang digunakan pada logo branding pariwisata masing-masing daerah.

“Semua logo dari masing-masing daerah memiliki jenis warna yang sama dengan logo Wonderful Indonesia, seperti dengan bentuknya yang sulur (tidak ada yang kaku), dan font yang serupa dengan logo Wonderful Indonesia. Font ini tidak dapat ditemui di berbagai sistem komputer manapun karena kami secara khusus membuatnya sendiri,” jelas Pitana.

Awalnya, Kemenpar sempat memilih cara Monolitik untuk merumuskan logo brand masing-masing daerah destinasi wisata ini. Cara Monolitik menurut Pitana dilakukan dengan mengemas masing-masing daerah serupa dengan Wonderful Indonesia. Misalnya, Wonderful Banyuwangi atau Wonderful Bali. Namun, hal ini menurut Pitana dianggap tidak memunculkan keunikan dari masing-masing daerah wisata.

Tidak hanya cara Monolitik, Kemenpar pun sempat mencoba teknik House of Brand yang memungkinkan masing-masing daerah mengemas brand mereka secara bebas. Namun, cara ini menurut Pitana tidak menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan bagian dari Indonesia.

Endorse Brand Family pada akhirnya menjadi pilihan kami dalam merumuskan logo destinasi wisata dari masing-masing daerah. Dengan DNA yang sama dengan Wonderful Indonesia, kami berharap daerah-daerah wisata Indonesia dapat lebih dikenal secara internasional melalui keunikannya masing-masing,” pungkas Pitana.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS