Kemenperin Klaim Industri Kerajinan RI Kuasai 2,5% Pasar Dunia

marketeers article
Ilustrasi produk lokal. Sumber gambar: 123rf

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim hingga sekarang industri kerajinan nasional mampu menguasai pangsa pasar dunia sebesar 2,5%. Kerajinan tersebut biasanya dihasilkan di berbagai provinsi seperti Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, serta Jawa Barat, dengan produk utama berupa anyaman dan ukiran.

“Potensi pasar produk kerajinan masih sangat mungkin untuk tumbuh, dengan porsi pasar industri dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya,” kata Reni Yanitadi, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin melalui keterangannya, Jumat (10/3/2023).

BACA JUGA: Riset: Belanja Produk Lokal Berkontribusi 2 Kali Pertumbuhan Ekonomi

Menurutnya, sepanjang tahun 2022 nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai US$ 949 juta. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2021 sebesar US$ 916 juta. 

Potensi makin terbuka dengan sumber daya alam yang melimpah serta sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan mampu mengolah sumber daya alam tersebut menjadi produk kerajinan tangan bernilai tambah tinggi. Reni menyebut untuk mendorong industri kerajinan makin tumbuh pemerintah aktif mendukung perluasan akses pasar. 

Terutama bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM), termasuk untuk meningkatkan pemasaran produk kerajinan nasional. Adapun IKM yang difasilitasi merupakan pelaku unggulan yang memproduksi beragam aksesori fesyen, dekorasi, dan produk fesyen dengan ciri khas lokal. 

Pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenperin juga rutin memfasilitasi para IKM kerajinan maupun fesyen untuk berpartisipasi pada berbagai event skala nasional maupun internasional.

BACA JUGA: Luhut Sebut Belanja Produk Lokal Tembus Rp 584,59 Triliun

Selanjutnya, Kemenperin bertekad untuk terus melakukan pembinaan kepada IKM kerajinan dalam rangka meningkatkan daya saingnya. Selain fasilitasi dalam pameran lokal dan luar negeri, pemerintah juga konsisten melakukan berbagai bimbingan teknis dan pendampingan bagi IKM.

“Di antaranya, pendampingan dalam rangka peningkatan kemampuan SDM dan diversifikasi produk, fasilitasi restrukturisasi mesin untuk peningkatan teknologi produksi, serta pendampingan promosi online dan offline melalui program e-Smart IKM,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS