Ketertarikan Investor pada Startup Terus Tumbuh

marketeers article

Tech in Asia Conference 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) resmi ditutup Rabu 9 Oktober 2019. Digelar selama dua hari, konferensi yang menghadirkan 151 pembicara dan 301 startup dari 15 negara ini sukses menjaring 5.500 pengunjung lokal dan mancanegara. Lewat acara ini, para pengunjung yang hadir berkesempatan mendapatkan insight dari 63 sesi dengan pembicara kompeten dari industri teknologi di Asia.

“Para founder, inovator, dan investor pendahulu telah menciptakan ekosistem yang kolaboratif dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Karena itu, sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan ekosistem startup di Asia, kami berusaha menjadi penghubung yang membantu pengusaha digital dalam membangun bisnis di pasar Asia,” ucap Maria Li, Chief Operating Officer Tech in Asia.

Pertumbuhan startup di berbagai negara di kawasan Asia terus mengalami peningkatan. Bahkan berdasarkan studi dari Google, Temasek, dan Bain & Company yang bertajuk “e-Conomy SEA 2019” ditemukan bahwa pendanaan investor yang masuk ke Asia Tenggara selama paruh pertama tahun 2019 mencapai US$7,6 miliar (sekitar Rp 107 triliun). Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebesar 7% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Rohit Sipahimalani, Joint Head Investment Group Portfolio Strategy & Risk Group Temasek, mengatakan antusiasme investor tetap besar. Hal itu didorong sejumlah faktor. Tiga di antaranya besarnya populasi generasi muda yang produktif, perkembangan konektivitas serta penetrasi internet, dan pertumbuhan kelas menengah.

Melihat potensi yang ada, Tech in Asia menyelenggarakan konferensi ini sebagai penghubung. Agar para startup bisa bertemu dengan investor. “Kami akan terus berkembang bersama ekosistem dan kami tidak menutup diri untuk feedback. Jadi jangan ragu untuk memberi tahu kami berbagai cara agar dapat terus mendukung perkembangan ekosistem startup di Asia,” pungkas Maria.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS