Ketika Resor Jepang Ajarkan Tari Bali

marketeers article

Hoshino Resorts Inc, jaringan hotel khas Jepang ryokkan mulai meningkatkan awareness-nya di Indonesia. Pasalnya, perusahaan yang memiliki 37 resor itu membuka properti pertamanya di luar Jepang melalui merek Hoshinoya yang berlokasi di Ubud, Bali

Apa yang membuat merek Hoshinoya begitu istimewa adalah gaya kontemporernya yang fokus pada ryokkan tradisional. Hoshinoya masih mengedepankan sisi modernitas daripada kebanyakan ryokkan lain di Jepang. Ini masih sangat terkait dengan budaya dan alam yang mengelilingi propertinya itu.

“Ini adalah formula yang menurut kami dapat berhasil diterapkan ke bagian lain dunia,” ucap Hiroki Osaki, Global Marketing unit Area Manager Hoshino Resorts di Jakarta, Selasa, (27/11/2018).

Selain merek Hoshinoya, Hoshino Resorts juga memiliki tiga merek lainnya; Kai, Risonare, dan Omo. Ketiganya didesain dengan segmentasi dan positioning yang berbeda.

Di Bali, Hoshino menargetkan wisatawan Jepang di mana menurut Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungannya meningkat 7,65% pada tahun 2017. Jumlah wisatawan itu tercatat sebanyak 252.998 orang atau meningkat 17.989 orang dibanding tahun 2016 yang tercatat 235.009 orang.

“Selain turis Jepang, kami menargetkan turis Eropa yang ingin berelaksasi di Ubud. Sementara memang diakui, turis domestik masih sangat sedikit,” terang dia.

Strategi pemasaran pun dilakukan untuk meningkatkan okupansi resor, seperti misalnya dengan menawarkan program Tari Bali dan Ritual Kecantikan. Ini adalah wellness program satu hari yang memberikan pengalaman tari Bali tradisional untuk membantu pengunjung mengenal budaya setempat.

Salah satu tarian yang diajarkan adalah tari Legong. Tarian ini terkenal dengan make-up dan kostum mempesona, serta gerakan mata yang lugas dan gerakan jari yang rumit.

Para penari menari mengikuti arus musik gamelan sambil menggerakkan sendi dan otot tubuh mereka secara perlahan-lahan, disertai perhatian khusus pada ujung jari dan sesekali bergerak dengan ketukan cepat.

“Program ini mencakup kursus privat yang dirancang untuk mempercantik tubuh perempuan dan meningkatkan kelenturan,” kata Sheliana Rachma Fauzi, Public Relation Hoshinoya Bali. 

Sheliana mengatakan, pengalaman menari 120 menit tersebut sudah termasuk 60 menit pelajaran menari. Kemudian, pengunjung berkesempatan untuk mencoba pakaian asli dan make-up yang digunakan dalam pertunjukan tari sungguhan.

Dia menjelaskan, harga program tersebut sebesar Rp 6,5 juta per kepala dengan satu grup maksimal berisi hanya dua orang saja. Program ini ditawarkan sejak 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019.

“Harga juga termasuk dua jam full body spa treatment serta tiket menonton dan transportasi menuju pertunjukan tari tradisional di Ubud dengan tiga kali makan,” paparnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS