Kim Sae Ron Alami Henti Jantung, Kenali Penyebabnya di Usia Muda

marketeers article
Kim Sae Ron (Foto: Instagram)

Kim Sae Ron, aktris asal Korea Selatan (Korsel) ditemukan meninggal duniadi kediamannya pada Minggu (16/2/2025). Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian sang aktris.

Kendati demikian, berdasarkan laporan Maeil Business Newspaper, bintang Bloodhounds itu mengalami henti jantung di usianya yang baru menginjak 24 tahun. Henti jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD) memang dapat terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang masih berusia muda.

BACA JUGA: 8 Kebiasaan Sehat yang Justru Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan

Kondisi tersebut sering kali dikaitkan dengan faktor genetik, tetapi ada juga berbagai penyebab lain yang bisa meningkatkan risikonya. Melansir Halodoc, berikut beberapa kondisi yang dapat memicu henti jantung mendadak pada usia muda:

Kardiomiopati Hipertrofik (HCM)

Kardiomiopati hipertrofik merupakan salah satu penyebab utama henti jantung mendadak pada usia muda. Ini terjadi ketika otot jantung menebal secara tidak normal, terutama pada ventrikel, yang menyebabkan gangguan irama jantung.

Penyakit ini sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya bisa ringan atau bahkan tidak terasa hingga akhirnya menyebabkan komplikasi serius, terutama saat beraktivitas fisik.

BACA JUGA: Belajar dari Apple Cider Vinegar, Bisakah Kanker Diobati dengan Metode Alternatif?

Kelainan Arteri Koroner

Kelainan arteri koroner bisa terjadi sejak lahir tanpa disadari. Pada kondisi ini, pembuluh darah yang membawa darah ke jantung tidak berkembang dengan normal, sehingga aliran darah ke otot jantung dapat terganggu, terutama saat berolahraga.

Karena minimnya gejala yang dirasakan, banyak penderita yang baru menyadari kelainan ini setelah mengalami masalah jantung yang serius.

Aritmia Primer

Aritmia primer adalah gangguan pada impuls listrik jantung yang menyebabkan irama jantung menjadi tidak normal. Beberapa kondisi genetik yang bisa menyebabkan aritmia primer meliputi sindrom QT panjang, yang bisa memicu detak jantung tidak teratur dan berbahaya.

Selain itu, bisa pula dipicu oleh sindrom Wolff-Parkinson-White, yang mana menyebabkan detak jantung terlalu cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan henti jantung mendadak jika tidak segera ditangani.

Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan pada dinding jantung yang sering kali disebabkan oleh infeksi virus, seperti enterovirus. Selain itu, infeksi bakteri, jamur, atau reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu juga dapat menjadi penyebabnya.

Peradangan ini bisa melemahkan otot jantung dan menyebabkan gangguan pada detak jantung, yang dalam beberapa kasus dapat berujung pada henti jantung mendadak.

Sindrom Marfan

Sindrom Marfan merupakan gangguan jaringan ikat yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah, termasuk aorta. Jika tidak terdeteksi, kondisi ini bisa menyebabkan diseksi aorta, yaitu robekan pada dinding pembuluh darah utama jantung yang dapat berakibat fatal.

Penderita sindrom Marfan biasanya memiliki postur tubuh tinggi dengan lengan dan jari yang panjang, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap kondisi ini.

Commotio Cordis

Commotio cordis adalah kondisi langka yang terjadi akibat pukulan langsung ke dada, terutama saat jantung berada dalam fase tertentu dari siklus detaknya. Kondisi ini sering dialami oleh atlet muda yang bermain olahraga dengan bola keras, seperti baseball atau hoki es.

Meskipun jantung dalam keadaan sehat, benturan yang terjadi pada waktu yang salah bisa menyebabkan gangguan irama jantung yang berujung pada henti jantung mendadak.

Itulah beberapa penyebab henti jantung yang menyerang di usia muda. Jika Anda merasakan gejala seperti nyeri dada, pusing, jantung berdebar, dan sesak napas, segeralah periksakan ke dokter karena itu bisa menjadi tanda awal adanya gangguan jantung.

Editor: Tri Kurnia Yunianto

award
SPSAwArDS