Kiprah PT PGE Selamatkan Satwa Endemik Lewat Program Konservasi

marketeers article

Melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong membangun tempat konservasi monyet hitam langka, Macaca Nigra. Proyek penyelamatan satwa langka ini merupakan kerja sama antara perusahaan dengan Yayasan Masarang dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara.

“Proyek ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PGE. Di sini, kami memilih Monyet Yaki, Macaca Nigra yang hanya ada di Sulawesi Utara,” ujar Dimas Wibisoni, Senior Officer Government & Public Relation PT PGE Area Lahendong pada siaran tertulisnya.

Macaca Nigra merupakan satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Hal itu diatur dalam UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20 tahun 2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 

Keberadaan Macaca Nigra semakin langka karena habitat hidupnya semakin menyempit. Pembangunan ekonomi, pertambahan penduduk, dan industrialisasi menimbulkan penyampitan tempat hidup dan kesediaan makanan. Selain itu, Macaca Nigra juga diburu untuk dimakan.

Selama Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan ini, PT PGE telah membangun kandang seluas 100 meter persegi dengan tinggi delapan meter di hutan Masarang pada lahan milik Yayasan Masarang. Selain itu, PT PGE juga membiayai operasional perawatan, termasuk makanan, vitamin, dan medical check up. Dalam kerja sama ini, Yayasan Masarang berperan dalam menyediakan lahan, dokter hewan, dan para penjaga (keeper) yang bertugas untuk memantau 11 ekor monyet Yaki yang sedang menjalani proses habituasi.

Berkat kiprahnya dalam konservasi Macaca Nigra ini, PT PGE area Lahendong berhasil mendapatkan penghargaan dari Indonesia Green Awards (IGA) 2022. PT PGE Area Lahendong yang beroperasi di Sulawesi Utara mendapat penghargaan untuk kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati melalui program “Konservasi Fauna Yaki – Rehabilitasi Spesies Macaca Nigra”.

Di Lahendong, Sulawesi Utara PT PGE berperan dalam menyediakan pasokan uap panas untuk PLTP Lahendong 1-4 serta mengelola dua pembangkit, yakni PLTP 5 & 6. Peran PT PGE ini berdasarka Perjanjian Jual Beli Uap (PJBU) dann Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN. Enam pembangkit listrik dengan kapasitas 20 MW ini tersebar di sejumlah wilayah kerja panas bumi Lahendong, Sulawesi Utara.

“PLTP Lahendong telah menjadi tulang punggung dan berfungsi sebagai baseload untuk Sistem Kelistrikan Sulawesi Utara-Gorontalo. Kami rata-rata memasok 21-28% kebutuhan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo,” tutup Dimas.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS