Kisah Rudy Habibie Ditargetkan Jadi Franchise Film

marketeers article

Industri film Indonesia sedang cukup berseri sekarang-sekarang ini. Adalah film Ada Apa Dengan Cinta 2? yang dalam waktu dua minggu saja penontonnya sudah tembus tiga juta orang. Angka sangat fenomenal mengingat film paling Indonesia paling laris saat ini diklaim oleh Habibie & Ainun dengan 4,7 juta penonton ketika rilis sekitar tiga tahun lalu.

Pencapaian luar biasa keduanya ingin diduplikasi kembali oleh produser Manoj Punjabi lewat lanjutan dari film Habibie & Ainun, yaitu Rudy Habibie. “Tentu kami ingin lebih sukses lagi dengan jutaan penonton. Kalau misal film paling laris itu saja 4,7 juta, itu hanya dua persen dari jumlah penduduk. Saya tidak mau seperti itu, kami ingin lebih banyak orang Indonesia datang ke bioskop. Bandingkan dengan Korea 60 juta penduduk yang ke bioskop bisa 15 juta. Besar sekali porsinya,” ujar pemilik rumah produksi MD Pictures itu di Jakarta Marketing Week 2016 di Kota Kasablanka pada Minggu (15/5) 2016.

Namun jika kembali lagi mengapa alasan Manoj kembali melanjutkan film mengenai Habibie itu, bukan hanya soal fulus dan kuantitas penonton. Ia melihat ada sisi menarik yang bisa diangkat lagi ke layar lebar yaitu masa muda BJ Habibie ketika kuliah di Jerman. “Di Rudy Habibie kami angkat kisah beliau dari usia 8 sampai 20-an, masa ketika bertemu Ainun. Dan Rudy itu adalah panggilan buat Habibie ketika muda. Jadi Rudi Habibie sendiri merupakan prekuel, bukan sekuel,” sambung Manoj.

Produser keturunan India itu tidak ingin berhenti sampai situ saja. Dengan terbuka ia menyatakan ingin terus melanjutkan kisah Habibie lewat Rudy Habibie 2, 3, sampai seterusnya sampai kemudian menjadi sebuah franchise. Padahal Manoj sendiri mengakui ide membuat kisah lain dari Habibie & Ainun ini sebenarnya dari awal tidak ada. Idenya baru ada setelah setahun rilis film laris tersebut.

Rudy Habibie sendiri akan mengangkat kisah BJ Habibie muda ketika kuliah di Jerman. Tidak hanya kisahnya sendiri, tapi akan ada juga kisah rekan-rekan satu gengnya sesama mahasiswa Indonesia di sana. Yang mungkin menarik adalah akan dihadirkannya kisah cinta lain Habibie muda sebelum bertemu Ainun lewat mahasiswi keturunan Polandia bernama Ilona, diperankan oleh Chelsea Islan. Sosok Habibie sendiri masih akan dimainkan aktor Reza Rahadian.

Manoj menjanjikan bahwa lewat Rudy Habibie, plafon jutaan penonton untuk melewati Habibie Ainun sangat terbuka. Keyakinannya ada pada faktor kualitas produksi yang diklaim telah melampaui batas film-film Indonesia selama ini. Janjinya adalah ketika penonton menikmati Rudy Habibie, teknik produksinya sudah di atas rata-rata film Indonesia kebanyakan dan akan menjadi standar film lokal lainnya.

“Saya targetkan Rudy Habibie menembus plafon jutaan penonton melebihi film-film sebelumnya, bahkan mengalahkan film Hollywood di Indonesia. Produksinya tidak main-main karena 80% syuting dilakukan di Jerman langsung dengan kru lokal setempat. Jadi tunggu saja ketika masa Lebaran 2016 saat film ini tayang,” tutup Manoj.

Related

award
SPSAwArDS