Kompetisi Ketat, Perlukah Hotel Perang Harga?

marketeers article

Tidak bisa dipungkiri bahwa industri perhotelan di Bali memang amat ramai dengan pemain. Beragam hotel baik dari kelas melati hingga berbintang lima bisa ditemui di Bali. Persaingan ini membuat pelaku perhotelan di Bali akhirnya bersaing dalam harga.

Tentunya tidak sulit mencari hotel bintang tiga dengan harga di bawah Rp 500 ribu. Konsumen bisa menemukan hotel tersebut bahkan di wilayah-wilayah yang amat strategis. Namun, bagi Akhmad Fadholi, General Manager Four Points Seminyak, setiap hotel memiliki peranan dalam menentukan apakah tetap pada angka yang telah disepakati atau menurunkan harga demi menjadi pilihan para tamu.

“Semua kembali ke hotel masing-masing. kalau hotel punya brand identitiy yang kuat dan fasilitas yang sesuai dengan identitiy tersebut pasti tidak sampai tahap tidak punya kekuatan untuk memainkan harga sendiri,”kata Akhmad.

Akhmad membeberkan fakta bahwa selama Juni dan Agustus lalu harga kamar di Four Points Seminyak mengalami kenaikan 12,2% dibanding periode yang sama di 2015. Dengan kata lain, ketika ada hotel yang menurunkan harga, Four Points justru menaikkan harganya.

“Mungkin ada pemain yang rela menurunkan harga, kami justru naikin. Itu yang mebuat rasa percaya diri kami lebih tinggi,” tambah Akhmad.

Meskipun memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan performa Four Points saat ini, Akhmad tidak berani memberi garansi bahwa Four Points tidak akan menurunkan harga dalam kondisi-kondisi tertentu.

“Secara fisik hotel kami bukan hotel tua. Kami akan terus berbenah agar fisik hotel sesuai dengan konsep dari Four Points,” ujarnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS