Konsumsi Produk Alas Kaki RI Capai 702 Juta Pasang per Tahun

marketeers article
Ilustrasi produk lokal, sumber gambar: Kemenkop UKM

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan industri alas kaki nasional bakal terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, setiap tahun konsumsi alas kaki dalam negeri masih sangat tinggi.

Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin menuturkan berdasarkan data World Footwear Yearbook 2023, Indonesia tercatat sebagai konsumen produk alas kaki terbesar kelima di dunia dengan total konsumsi sebesar 702 juta pasang sepatu atau 3,2% dari total konsumsi produk alas kaki dunia. Dengan demikian, prospek perkembangan industri alas kaki di pasar lokal terbilang cerah.

BACA JUGA: Pengusaha Proyeksikan PHK Tekstil dan Alas Kaki Berlanjut pada 2023

“Kondisi ini harus dimaksimalkan dengan baik oleh industri alas kaki dalam negeri,” kata Reni melalui keterangannya, Senin (21/8/2023).

Menurutnya, perkembangan alas kaki di Indonesia, khususnya yang berskala kecil dan menengah berpotensi meningkat setiap tahun. Sebab, selama ini industri alas kaki nasional dikenal sebagai salah satu produsen terbesar dunia.

BACA JUGA: Antisipasi PHK, Kemenperin Jajaki Pasar Baru Industri TPT dan Alas Kaki

Indonesia merupakan eksportir alas kaki terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Vietnam sepanjang tahun 2022. Kuantitas ekspor produk alas kaki Indonesia mencapai angka 535 juta pasang, atau 3,5% dari total produk alas kaki yang diekspor ke seluruh dunia.

Upaya peningkatan potensi pasar dalam negeri, kata Reni, harus dilakukan secara serius, mengingat nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki pada triwulan I 2023 mencapai Rp 344 miliar dan investasi penanaman modal asing atau PMA mencapai US$ 190 juta.

“Hal ini meningkatkan optimisme kita terhadap pertumbuhan industri alas kaki dalam negeri,” ujarnya.

Tak hanya itu, Reni menyebut industri alas kaki juga tercatat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Data Kemenperin menunjukkan kontribusi sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, yang melingkupi industri alas kaki terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun 2022 mencapai angka Rp 30,80 triliun atau tumbuh sebesar 9,36% dari tahun 2021.

Selanjutnya, pada triwulan I 2023, kontribusi PDB sektor tersebut telah mencapai Rp 7,57 triliun atau telah menyumbang 1,42% terhadap PDB nonmigas. Kinerja ekspor sektor tersebut semester I tahun 2023 sebesar US$ 3,21 miliar.

Adapun nilai ekspor komoditas sepatu olahraga menempati delapan besar komoditi dari nilai ekspor industri pengolahan nonmigas. Namun, di sisi lain, industri alas kaki saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti menurunnya permintaan dari pasar ekspor Indonesia, yaitu Amerika Serikat (AS) dan Eropa, serta persaingan dengan produk harga rendah.

“Oleh sebab itu, kami konsisten mendorong pengembangan pelaku IKM alas kaki ini melalui program peningkatan kapasitas SDM, bimbingan teknis produksi, sertifikasi, fasilitasi dan restrukturisasi mesin, inkubator bisnis, serta fasilitasi partisipasi pameran di dalam maupun luar negeri,” tutur Reni.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS