Kontroversi Film A Business Proposal Indonesia, Seberapa Penting Peran PR?

Dalam industri perfilman, sikap para pemain memiliki peran penting dalam membentuk citra film yang tengah dipromosikan. Kasus terbaru yang melibatkan salah satu aktor utama dalam film Indonesia adaptasi webtoon The Office Blind Date yang juga diadaptasi ke drama Korea, A Business Proposal, menjadi contoh nyata bagaimana pernyataan kontroversial dapat memengaruhi ekspektasi penonton dan citra film.
Dalam video konferensi pers film ini yang diunggah oleh Hype di YouTube, salah satu aktor utama A Business Proposal Indonesia, Abidzar Al Ghifari, menyatakan bahwa ia tidak bisa memenuhi ekspektasi publik dan membiarkan ekspektasi tersebut terbentuk secara alami.
Ia juga menegaskan bahwa karakter yang dimainkannya merupakan hasil interpretasi bersama sutradara, bukan sekadar meniru A Business Proposal versi drama Korea, karena film ini telah disesuaikan untuk pasar Indonesia.
BACA JUGA: Belajar Mengelola Ekspektasi dari Kasus Film Remake Drama Korea A Business Proposal
Pernyataan tersebut justru menimbulkan kontroversi. Banyak penggemar yang merasa kecewa dengan sikap sang aktor, sehingga ekspektasi mereka terhadap film A Business Proposal Indonesia pun turut terpengaruh.
Dalam wawancara promosi film A Business Proposal Indonesia dengan IDN Times, Abidzar kembali membuat pernyataan yang menimbulkan reaksi luas. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan komentar netizen yang kontra terhadap film ini.
“Nggak inget komentar netizen yang kontra. Ngapain juga gue inget. Mereka juga nggak bakal diundang nanti ke premiere,” ujar Abidzar Al Ghifari.
Sikap aktor film A Business Proposal Indonesia tersebut mendapat tanggapan dari Ika Natassa, seorang penulis ternama yang karya-karyanya telah sukses diadaptasi ke layar lebar. Melalui akun X, Ika menekankan bahwa sikap seorang aktor sama pentingnya dengan kemampuan akting mereka.
Pentingnya Peran Public Relations yang Baik dalam Promosi Film
Ika juga mengomentari pernyataan aktor A Business Proposal Indonesia tersebut. “Abidzar, kamu kayaknya perlu belajar public relation (PR) yang baik. Omongan mu bisa bikin mati filmnya sebelum tayang. Seorang aktor yang baik bukan takut sama ‘fans fanatik’, tapi justru mengapresiasi karena karya itu besar juga andil mereka,” kata Ika.
Ika juga menyoroti pentingnya PR yang baik dalam promosi film. Ia menyarankan agar setiap aktor memahami peran mereka dalam promosi film, bukan hanya dalam proses syuting.
“Pekerjaan seorang aktor tidak selesai saat syuting berakhir. Ada post-produksi dan promosi yang harus dilakukan. Mereka harus bisa mengomunikasikan film dan perannya dengan baik, dibantu oleh tim publisis,” tulisnya.
BACA JUGA: Fakta Menarik Film A Business Proposal, Remake Drama Korea Populer
Selain itu, Ika juga menekankan pentingnya strategi komunikasi yang matang dalam setiap promosi film.
Dalam pengalamannya, setiap konferensi pers dan promosi selalu dilengkapi dengan panduan berbicara serta aturan yang disiapkan oleh tim promosi dan publicist. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan komunikasi yang bisa berdampak negatif pada citra film.
Berdasarkan cuitan Ika, PR memainkan peran krusial dalam dunia hiburan, terutama dalam membentuk dan menjaga citra film serta pemainnya.
PR bertanggung jawab untuk menjaga hubungan positif dengan publik, termasuk penggemar, media, dan pihak terkait lainnya. Ketika pernyataan seorang aktor menimbulkan reaksi negatif, PR harus segera mengambil langkah mitigasi.
PR disaster recovery menjadi langkah penting yang harus diambil dalam kondisi seperti ini. Proses ini mencakup strategi komunikasi yang cepat dan efektif untuk memperbaiki kesalahan, mengembalikan kepercayaan penggemar, dan meredakan ketegangan yang muncul.
Menanggapi kasus A Business Proposal Indonesia ini, Ika juga memberikan saran tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan, yakni menciptakan konten ringan yang menunjukkan bahwa aktor tersebut menyadari kesalahannya dan meminta maaf.
Kasus film A Business Proposal Indonesia ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia hiburan, citra publik sangatlah penting. Kurangnya persiapan dalam berkomunikasi dapat menjadi faktor utama yang membuat sebuah pernyataan menjadi kontroversial.
Oleh karena itu, setiap aktor harus memahami bahwa promosi adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan mereka. Sikap profesional dan kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi selama promosi menjadi kunci untuk menjaga citra positif, baik bagi film maupun karier para aktor yang terlibat.
Editor: Eric Iskandarsjah Z