Kota & Kabupaten Apa yang Paling Digital di Indonesia?

marketeers article
Sebagai negara yang bergerak maju, penetrasi Internet di Indonesia masih akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan. Agar penetrasi bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara dari Sabang sampai Merauke, diperlukan sinergi para stakeholder dunia ICT (Information & Communication Technologies), baik swasta maupun pemerintah untuk membangun ekosistem digital di negeri ini.
 
Masalah ICT ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah. Beberapa daerah di Indonesia memang sudah mengembangkan konsep masyarakat digital, salah satunya denerapkan sistem pelayanan elektronik pada setiap unit kantor pemerintah. Tak hanya itu, digitalisasi juga terjadi di rumah sakit, sekolah, kampus, hingga area publik lainnya.
 
Presiden RI Joko Widodo juga mendorong setiap kepala daerah untuk melakukan digitalisasi di daerahnya. Hal ini sesuai dengan amanat Jokowi saat kampanye presiden tahun lalu untuk menerapkan pola digitalisasi sistem penganggaran, seperti e-budgeting, e-catalog, e-purchasing, dan online tax. Dengan kontur Indonesia sebagai negara kepulauan, tentu masih ada disparitas atau kesenjangan digital antara daerah yang satu dengan yang lain, bahkan antara Indonesia bagian barat dan timur.
 
Untuk itu, dalam memonitor perkembangan digitalisasi kota dan kabupaten di Indonesia, Telkom bersama MarkPlus, Inc. sejak tahun 2002 mengadakan program Indonesia Digital Society Award (IDSA). Acara ini diadakan dalam rangka upaya digitalisasi di Indonesia dan peningkatan daya saing Kota dan Kabupaten sebagai Daerah Tingkat II Otonom di Indonesia di era globalisasi, komunikasi dan informasi. 
 
Muhammad Awaluddin, Chief Operating Officer (COO) Telkom, mengatakan saat ini banyak kepala daerah terobesi untuk memanfaatkan ICT dalam mendukung pelayanan publik. Katanya, sebagai satu-satunya BUMN di bidang ICT, Telkom bertanggung jawab untuk memajukan daerah, kota, dan kabupaten agar transparan, efektif, dan efisien.
 
“Daerah yang baik secara digital harus menerapkan 3C yaitu Connectivity, Content, dan Community. Tiga hal ini sangat ditentukan oleh inisiatif kepala daerah. Selain itu, kepala daerah juga harus memiliki ICT leadership yang tinggi,” kata Awal saat pembukaan IDSA di Jakarta Marketing Week Ke-3, Kota Kasablanka, Rabu (6/5/2015).. 
 
IDSA ini pada dasarnya merupakan bagian dari program Telkom bertajuk Indonesia Digital Network yang dicanangkan dari tahun 2012 hingga 2017. Ia bilang, tujuan program tersebut adalah untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur digital. Salah satu agendanya yaitu dengan membangun jaringan fiber optik di berbagai daerah nusantara. Diakui Awal, dari 512 kabupaten/kota di Indonesia, Telkom telah membangun jaringan fiber optiknya di 432 kabupaten/kota.
 
“Kalau Indonesia Digital Network merupakan pembangunan infrastruktur ICT, sedangkan IDSA bertujuan untuk membangun infrastruktur sosial. Keberadaan ICT mesti dipahami dan dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” tuturnya.
 
Tak hanya mendorong pemahaman ICT saja, Telkom juga mendorong konsep kota cerdas atau smart city. Menurut Awal, kota cerdas yang baik tidak hanya didasari atas kesiapan infrastruktur semata, melainkan juga kota yang mampu mengelola kawasannya secara transparan, efektif dan efisien.
 
“Telkom Indonesia sangat siap untuk konsep smart city, agar mendorong kota yang lebih maju. Seluruh rakyat Indonesia juga berharap pemanfaatkan ICT membawa negara ini lebih maju, beradab, bermartabat, dan modern,” tegas lelaki yang juga menjadi Ketua Umum Indonesia Marketing Association (IMA).
 
Lantas, siapa pemenang IDSA tahun ini?

Related

award
SPSAwArDS