Krisis Mikronutrien Ibu Hamil, Bayer Hadirkan Elevit untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan

marketeers article
Sesi edukasi The Science Behind Selfcare Bayer Indonesia. (Foto: Bayer Indonesia)

Sebagai dukungan konkret untuk mendampingi ibu di Indonesia sepanjang kehamilan, Bayer menghadirkan Elevit sebagai nutrisi penting untuk setiap tahap kehamilan.

Elevit diformulasikan dengan asam folat aktif (metafolin) untuk mengurangi risiko cacat bawaan, zat besi untuk mendukung pertumbuhan janin, serta DHA yang berperan penting dalam perkembangan otak. Formula Elevit juga diperkaya dengan vitamin D untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium dan pembentukan tulang, serta vitamin B6 dan B12 yang bekerja sinergis dengan asam folat aktif untuk mendukung perkembangan bayi secara optimal.

BACA JUGA Kurangi Emisi Karbon, Bayer Bangun PLTS Atap 1,66 Hektare

Hadir ke pasar Indonesia, Elevit hadir dengan dua varian untuk mendukung nutrisi lengkap, yakni Elevit untuk prakehamilan dan trimester pertama, serta Elevit Pregnancy untuk trimester kedua dan ketiga. Widya Y Putri, Marketing Manager Consumer Health Bayer Indonesia menjelaskan Elevit mengandung berbagai nutrisi penting dalam satu kali konsumsi harian yang praktis.

“Elevit telah dipercaya sebagai suplemen kehamilan di lebih dari 60 negara selama lebih dari 40 tahun. Kemudian, selama dua tahun terakhir Elevit masuk ke pasar Indonesia,” ujar Widya di Jakarta, Selasa (2/7/2025).

BACA JUGA Peran Bayer dalam Menciptakan Akses Terpadu untuk Petani

Tingginya kebutuhan akan nutrisi kehamilan di Indonesia membuka peluang besar bagi pelaku industri kesehatan untuk berinovasi. Kehadiran Elevit di pasar Indonesia tidak hanya menjawab kebutuhan ibu hamil, tetapi juga menunjukkan potensi pertumbuhan bisnis suplemen kehamilan.

Menyoroti kebutuhan mendesak akan mikronutrien pada ibu hamil di Indonesia, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi mengatakan tantangan kesehatan serius yang dihadapi ibu hamil di Indonesia menunjukkan bahwa asupan mikronutrien masih belum menjadi prioritas.

“Kekurangan asam folat aktif (metafolin), zat besi, vitamin D, dan kalsium sangat terkait dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan seperti anemia, preeklampsia, hingga cacat tabung saraf yang dampaknya bisa seumur hidup,” kata dr. Boy

Menurut dr. Boy, lengkapnya asupan mikronutrien selama kehamilan tidak bisa diabaikan, karena masing-masing nutrien memiliki peran spesifik untuk mendukung perkembangan janin yang optimal.

“Perawatan kesehatan mandiri yang komprehensif, mulai dari pemahaman mendalam hingga pemenuhan asupan yang cukup adalah kunci. Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya,” ujar dr. Boy.

Editor: Ranto Rajagukguk

award
SPSAwArDS