Kuartal I 2019, Pendapatan Negara Capai 16,2%

marketeers article

Wakil Menteri Keuangan Maridasmo bersama pejabat Eselon 1 Kementerian Keuangan memaparkan realisasi penggunaan APBN sampai 31 Maret 2019 di Jakarta, Senin (22/04/2019). Wamenkeu membeberkan hasil yang positif dari pendapatan negara dan perekonomian di Indonesia pada kuartal I tahun 2019.

“Secara umum, pelaksanaan APBN sampai  31 Maret 2019 masih aman. Penerimaan negara tumbuh sebesar 5% sebagai dampak dari percepatan restitusi pajak untuk memberikan stimulus terhadap ekonomi,” kata Mardiasmo.

Mardiasmo menambahkan, meskipun World Economic Outlook kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global, Indonesia masih diperkirakan dapat tumbuh 5,2%. Selain itu, Penyerapan belanja negara terhitung akhir Maret 2019 menunjukkan hasil yang baik. Tercatat adanya pertumbuhan sebanyak 7,7%  dibandingkan tahun sebelumnya. Mardiasmo menambahkan bahwa realisasi defisit PBN dan keseimbangan primer masing-masing mencapai 0,63% dari PDB dan negatif (-) Rp 31,4 triliun.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan bahwa pendapatan negara dan hibah tercatat sebesar Rp 350,1 triliun atau mencapai 16,2% dari target APBN.

“Posisi utang masih pada level aman di 30,1% dari PDB. Inflasi tercatat terjadi sebesar 0,11% dan nilai kurs rupiah masih terjaga di Rp 14.140,” lanjut Luky.

Melalui laporan ini, pemerintah berkomitmen untuk terus mengelola keuangan dengan hati-hati, terukur, dan transparan. Mardiasmo menambahkan bahwa dengan APBN yang kredibel diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan, termasuk mengantisipasi kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS