PT Blue Bird Tbk (Bluebird) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 120 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Pembagian dividen ini mencerminkan apresiasi perusahaan kepada para pemegang saham atas dukungan mereka terhadap kinerja Bluebird sepanjang tahun lalu. Sepanjang 2024, Bluebird mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 28% menjadi lebih dari Rp 593 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, menyampaikan bahwa hasil tersebut menunjukkan ketahanan serta kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan dinamika industri dan perubahan kebutuhan pelanggan.
“Pencapaian ini menunjukkan ketahanan dan adaptasi Bluebird dalam menjawab tantangan industri dan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” ujar Adrianto dalam siaran pers kepada Marketeers, Rabu (2/7/2025).
BACA JUGA: IPCC Tebar Dividen Rp 169,77 Miliar, Ini Jadwal Pembagiannya
Dari total laba bersih yang diperoleh, sekitar 51% atau senilai Rp 300,2 miliar dibagikan sebagai dividen tunai. Sementara itu, sisanya sebesar Rp 284,9 miliar dialokasikan untuk belanja modal dan pengembangan strategis perusahaan sepanjang tahun berjalan.
Kinerja keuangan yang solid turut ditunjang oleh pertumbuhan Pendapatan Bersih yang mencapai Rp 5 triliun, naik 14% dari tahun sebelumnya. EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 9% secara tahunan, menjadi Rp 1,2 triliun.
Dari sisi operasional, Bluebird mencatatkan pertambahan jumlah armada menjadi 24.200 unit yang tersebar di 20 kota di Indonesia, naik sekitar 1.200 unit dari tahun lalu. Ekspansi ini sejalan dengan strategi transformasi bisnis perusahaan yang terus diperkuat melalui pendekatan multi-produk, multi-kanal, dan multi-pembayaran.
Inisiatif baru seperti peluncuran Cititrans Busline dan pengembangan layanan Bus Rapid Transit (BRT) menjadi bagian dari langkah diversifikasi.
Perusahaan juga menghadirkan layanan MyBluebird Subscription Plan dan Hourly Charter untuk menjawab kebutuhan mobilitas, baik individu maupun korporat. Akses terhadap layanan diperluas melalui integrasi sistem pemesanan di aplikasi Bluebird, WhatsApp, dan mitra ride-hailing.
Untuk mendukung pengalaman pelanggan, Bluebird terus memperluas sistem pembayaran non-tunai dan meningkatkan efisiensi transaksi. Upaya ini diselaraskan dengan penguatan kualitas layanan berbasis teknologi. Salah satu pengembangan fitur adalah layanan point-to-point untuk Goldenbird serta optimalisasi sistem loyalitas berbasis poin.
Di bidang teknologi, Bluebird mengembangkan sistem berbasis Artificial Intelligence (AI) Mapping serta pemanfaatan Internet of Things (IoT) guna mendukung efisiensi operasional dan pengelolaan armada.
“Fokus kami tetap pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjadikan Bluebird sebagai solusi mobilitas yang #53laluDiandelin,” tambah Adrianto.
BACA JUGA: Amar Bank Terbar Dividen Tunai Sebesar Rp 95,47 Miliar
Komitmen Bluebird terhadap keberlanjutan diwujudkan melalui tiga pilar utama yang terdiri dari BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps. Pilar BlueSky meliputi pengoperasian 337 kendaraan listrik dan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali.
Di sisi lain, BlueLife difokuskan pada program sosial seperti Beasiswa Bluebird Peduli dan Wellness Ride, dengan total alokasi dana mencapai Rp 8,5 miliar sepanjang tahun 2024.
Melalui pilar BlueCorps, perusahaan memperkuat tata kelola dengan menerapkan standar ISO 27001:2022. Bluebird juga menerima sejumlah penghargaan nasional atas komitmennya terhadap keberlanjutan dan keterbukaan informasi.
Dalam RUPST yang sama, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Noni Purnomo sebagai Wakil Komisaris Utama. Penunjukan ini diharapkan dapat memperkuat struktur tata kelola serta mendukung arah strategis perusahaan ke depan.
Tahun 2025 menjadi fase penting dalam perjalanan transformasi Bluebird menuju era mobilitas yang lebih modern dan berkelanjutan. Perusahaan menargetkan perluasan kanal digital serta peningkatan armada ramah lingkungan sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Editor: Dyandramitha Alessandrina