Leaderless Group Discussion (LGD): Apa Bedanya dengan FGD?

marketeers article
leaderless group discussion (LGD) | sumber: 123rf

Leaderless group discussion (LGD) dan focus group discussion (FGD) merupakan tahapan dalam proses rekrutmen yang umum digunakan oleh para HR. Keduanya disebut mirip, namun ternyata ada bedanya juga.

Baik LGD dan FGD, keduanya diikuti oleh partisipan yang terbagi ke dalam beberapa grup yang mana satu grup terdiri atas 6-8 orang. Setiap tim akan mendapatkan studi kasus tertentu yang wajib untuk didiskusikan bersama.

Umumnya juga terdapat supervisor atau tim HR yang akan memantau berjalannya diskusi untuk melihat leadership skill dari setiap kandidat. 

LGD vs FGD

Perbedaan keduanya tidaklah begitu besar, hanya minor saja. Dalam focus group discussion atau FGD, biasanya akan ada satu orang yang perlu mengambil inisiatif untuk menjadi leader atau moderator dalam diskusi. 

Perannya adalah untuk menjadi penengah yang memfasilitasi setiap orang untuk dapat memiliki kesempatan dalam mengungkapkan pendapat. Sementara itu, kata ‘leaderless’ dalam leaderless group discussion berarti tidak ada moderator atau leader yang memandu jalannya diskusi.

Dalam LGD, semua orang akan memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan pendapat dan aspirasinya dalam meja diskusi. Dengan begitu, ketika Anda mengikuti LGD, maka Anda tidak memiliki hak untuk mengajukan diri menjadi leader dalam kelompok diskusi. 

Namun, Anda tentu dapat mengambil berbagai inisiatif-inisiatif yang dapat menunjukkan kualitas Anda sebagai seseorang yang memiliki leadership skill. 

BACA JUGA: Focus Group Discussion (FGD): Tahapan Penting dalam Rekrutmen Kerja!

Misalnya saja membuka diskusi setelah semua orang selesai membaca studi kasus, mengingatkan waktu berjalannya diskusi, membantu mencatat poin-poin diskusi, menyampaikan kesimpulan, dan lain sebagainya.

Hal tersebut menjadi salah satu hal yang bisa dilihat oleh HR bahwa Anda adalah seorang leader yang baik. Ingatlah, meski Anda harus mampu menunjukkan leadership skill Anda, namun Anda tidak boleh menjadi kandidat yang terlalu dominan dalam diskusi.

Beri setiap orang kesempatan untuk berbicara, jadilah pendengar yang baik, tanggapi ide, dan kritisi dengan cara yang bijaksana. Sikap tersebut dapat membantu Anda dalam mengontrol emosi dan situasi yang sedang Anda hadapi. 

Apa yang HR lihat dari kandidat saat LGD berlangsung?

Melansir dari artikel yang ditulis oleh Costigan dan Donahue (2009) yang berjudul ‘Developing The Great Eight Competencies with Leaderless Group Discussion’ terdapat beberapa kompetensi yang akan dilihat oleh HR. 

Kompetensi yang dapat tercermin dari aktivitas LGD, antara lain leadership skill, decision making, kerja sama tim, public speaking, analytical dan critical thinking, conflict management, dan beradaptasi. 

Kesimpulannya, banyak hal yang bisa HR temukan dari diri Anda ketika Anda berdiskusi dalam leaderless group discussion. Oleh karena itu, cobalah untuk melakukan latihan dalam berdiskusi dan persiapkan diri Anda semaksimal mungkin. 

Perhatikan setiap rules, perkaya wawasan Anda dengan memperbanyak bahan bacaan, kuasai isu-isu terkini, dan pandailah memposisikan diri ditengah kandidat lainnya. Jangan lupa untuk menunjukkan kepercayaan diri Anda dan selalu jadi diri sendiri. Good luck!

BACA JUGA: 5 Tips Lakukan Focus Group Discussion, Jadilah yang Paling Stand Out!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS