Lestarikan Kain Indonesia, Yayasan Rukmi Luncurkan Buku

marketeers article

Indonesia kaya akan seni dan budaya yang begitu beraneka ragam. Hasil karya dari para leluhur ini tentu saja harus dilestarikan. Sehingga, para generasi penerus bangsa ini bisa terus menikmati kekayaan budaya ini.

Salah satu, kekayaan budaya bangsa ini yang tidak ada tandingannya adalah kain. Ada banyak ragam jenis kain di Nusantara ini, antara lain kain Ulos dan Songket.

Keragaman kain inilah yang lalu mendorong berdirinya Yayasan Rupa UKM Indonesia (Rukmi) yang fokus melestarikan kain-kain di negara ini. Dan, bersamaan dengan peresmian Yayasan Rukmi diluncurkan buku-buku tentang kain. Kali ini, ada dua buku yang diterbitkan, yaitu Kain Ulos dan Kain Songket. Buku-buku ini merupakan rangkaian dari Seri Buku Pesona Kain Indonesia.

“Buku ini diharapakan bisa membuka pikiran pelaku UKM untuk berpikir secara komprehensif dan lebih bisa berekspresi kreatif “ jelas Samuel Wattimena, Pembina Yayasan RUKMI dan Staf Khusus Kementerian KUKM Republik Indonesia.

Seri buku Pesona KAIN Indonesia disesuaikan dengan 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Bromo Tengger Semeru, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Candi Borobudur, Mandalika, Tanjung Kelayang, Wakatobi dan Morotai. Untuk tahun 2017, seri buku yang diluncurkan adalaha Kain Ulos dari Danau Toba dan juga Kain Songket dari Labuan Bajo. Seri buku yang lain akan diluncurkan pada tahun 2018. Penerbitan buku ini merupakan kerjasama antara Yayasan Rukmi dengan Penerbit Gramedia.

“Pemilhan asal kain ini menyesuaikan dengan destinasi-destinasi unggulan wisata Indonesia. Dengan begitu, dalam memasarkan bisa bersamaan,” tambah Hermawan Kartajaya, Staf Khusus Kementerian KUKM Republik Indonesia dan Pembina Yayasan Rukmi

Related

award
SPSAwArDS