LiFi: Saat Cahaya Jadi Kunci Konektivitas di Udara

marketeers article
Hand holding mobile smart phone with connect wifi on the airplane

Koneksi internet kini layaknya kebutuhan pokok mengingat sebagian besar aspek kehidupan kini bergantung pada platform digital. Saking mendesaknya kebutuhan konektivitas, beberapa maskapai pesawat bahkan menyediakan Wi-Fi sebagai layanannya. Padahal, sebelumnya berbagai macam sinyal koneksi dilarang digunakan oleh penumpang atas pertimbangan keselamatan.

Perkembangan teknologi terus mendorong teknologi konektivitas agar dapat digunakan di mana saja. Meski sudah banyak pemberlakukan layanan, nyatanya tidak sedikit pula maskapai penerbangan yang masih ragu akan keamanan sinyal Wi-Fi di dalam pesawat. Hal inilah yang mendorong hadirnya inovasi koneksi cahaya, atau dipasarkan dengan nama brand Li-Fi.

Berasal dari singkatan Light Fidelity, teknologi ini menggunakan cahaya untuk menyediakan data transmisi di dalam pesawat yang sedang mengudara. Dilansir dari Agence France-Presse, Li-Fi mendukung koneksi 100 kali lebih cepat daripada Wi-Fi. Teknologi ini juga dinilai lebih efisien karena dapat mengeliminasi penggunaan kabel LAN dalam pesawat sekaligus mengurangi kebutuhan bahan bakar untuk konektivitas.

Li-Fi akan diperkenalkan secara resmi di International Paris Air Show yang digelar pada 17-29 Juni 2019 mendatang. Pesawat pertama yang akan mengaplikasikan teknologi ini adalah Air France, sekaligus mengizinkan penumpangnya untuk menikmat Li-Fi secara langsung. Dikutip dari AFP, teknologi ini merupakan hasil kerja sama dari Air France dan Latécoère dan Ubisoft.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS