LOKET Hadirkan 4 Fitur Jelang Pembukaan Kembali Industri MICE

marketeers article
43089688 crowd at concert

Setelah kurang lebih tiga bulan berbagai tempat dan acara yang mengundang kerumunan di tutup, awal bulan Juni ini, pemerintah perlahan memberlakukan relaksasi. Aturan berkegiatan di tengah pandemi mulai diberlakukan, termasuk untuk industri MICE.

Hal ini memberikan harapan untuk pelaku industri ini. Akibat pandemi, industri MICE mengalami penurunan produktivitas sehingga harus menanggung penurunan pendapatan yang besar.

“Industri hiburan memiliki cakupan yang luas sehingga dampak yang dirasakan industri akibat pandemi sangat besar. Tapi dengan dimulainya protokol new normal, kami yakin industri ini akan kembali dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” kata Ario Adimas, VP Commercial LOKET.

Untuk menyesuaikan, LOKET berusaha berperan pada perkembangan industri MICE di era new normal. Melalui integrasi sistem pengawasan pengunjung yang dapat digunakan oleh pelaku industri. Setidaknya ada empat fitur yang dikembangkan dalam aplikasi LOKET. Di antaranya:

Pertama, Instant Registration & Capacity Management untuk mencatat data pengunjung dengan cepat. Lewat fitur ini, pelaku industri MICE bisa membatasi jumlah pengunjung pada satu waktu untuk mencegah klaster penularan baru.

Kedua, fitur Crowd Control Management. LOKET memanfaatkan teknologi barcode satu kali pakai dalam fitur ini. Pengunjung yang masuk ke venue harus melakukan scan barcode sehingga jumlah pengunjung benar-benar terbatas.

Ketiga, Tracking Management. fitur ini memungkinkan validasi real time untuk memonitor jumlah pengunjung dalam satu ruangan dan satu waktu.

Terakhir, Fast Automated Mitigation. Fitur ini dapat digunakan jika tempat penyelenggarakan event menjadi sumber klaster penggunaan baru. LOKET menawarkan database pengunjung dan sistem notifikasi untuk tempat-tempat publik untuk memberikan emergency alert.

“Lewat sistem ini, penyelenggara juga dapat me-refund tiket pengunjung jika terjadi penutupan lokasi event,” tutup Dimas.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS