Lookalkitchen Lirik Potensi Restoran Lokal di Ekosistem Cloud Kitchen

marketeers article
Healthy food delivery. Take away of organic daily meal on blue, copy space. Clean eating concept, healthy food, fitness nutrition take away in foil boxes, top view.

Tren cloud kitchen ikut naik seiring dengan naiknya konsumsi food & beverage (F&B) di kanal digital. Di tengah transformasi ini, nyatanya masih banyak pelaku industri F&B, terutama dari kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang kesulitan untuk menyamakan langkah.

Di sinilah Lookalkitchen memosisikan dirinya. Start up  asli Indonesia yang masih terhitung baru ini berupaya mendorong digitalisasi restoran lokal agar bisa tetap relevan dengan lanskap bisnis makanan dan minuman. Dengan mengadopsi sistem cloud kitchen, Lookalkitchen merevitalisasi restoran lokal untuk meningkatkan pendapatannya dan menghadapi tantangan

“Kami melakukan riset dan menemukan bahwa restoran lokal hanya mampu mengoperasikan dapur mereka di bawah kapasitas 50% meskipun sudah didukung dengan peralatan masak yang mumpuni. Belum lagi pemanfaatan keahlian staf masak yang masih rendah,” jelas Peter Choi, CEO dan Co-Founder Lookalkitchen di Jakarta, Rabu (16/06/2021).

Melihat masalah tersebut. Lookalkitchen mendorong para pemilik restoran ini untuk masuk ke pasar cloud kitchen. Restoran didorong untuk memanfaatkan dapur mereka semaksimal mungkin mulai dari proses memasak makanan hingga menjadi pusat pengiriman makanan dan minuman.

Tim Lookalkitchen (Sumber: Lookalkitchen)

Di samping menjadi solusi, kehadiran Lookalkitchen pun tak lepas dari potensi bisnis cloud kitchen yang sedang naik daun. Laporan Savills Research berjudul Rise of the Virtual Kitchen pada bulan Maret 2021 menunjukkan ada 70 cabang cloud kitchen  dengan lebih dari 500 dapur yang beroperasi di Jakarta saat ini. Persentase permintaan pemesanan makanan secara daring diperkirakan akan memperbesar potensi ini.

“Lewat solusi ini, pemilik restoran bisa merancang ulang model bisnisnya sekaligus beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah. Sehingga, bisa semakin relevan dan meningkatkan pendapatan,” tambah Peter.

Hingga kini, Lookalkitchen memiliki 20 merek makanan dan minuman yang dijajakan secara daring melalui aplikasi dengan nama sama. Peter mengatakan sudah ada 50 restoran yang bergabung ke dalam sistemnya.

Sebagai pendatang baru, start up ini pun tidak ragu menghadirkan dirinya ke sejumlah layanan pesan-antar makanan secara daring yang sudah terlebih dulu memiliki banyak pengguna. Contohnya, adalah GrabFood dan GoFood. Peter menegaskan, misi Lookalkitchen adalah untuk mendorong adaptasi digital di dapur-dapur restoran lokal. Sehingga, mereka harus bergerak masif.

“Tahun ini, dengan perkembangan tren F&B daring, kami menargetkan ekspansi ke kota lain seperti Bandung, Medan, dan Surabaya pada akhir 2021,” tutupnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS