LRT City Tawarkan Solusi untuk Kepadatan Ibukota

marketeers article

Dua permasalahan krusial yang harus dihadapi masyarakat perkotaan adalah kemacetan dan polusi udara. Persoalan tersebut hadir karena padatnya populasi di suatu tempat dengan volume kendaraan yang juga tinggi.

“Tingginya populasi dan jumlah kendaraan bermotor membuat polusi udara juga kian mengkhawatirkan. Hal ini berbahaya sebab banyak penyakit yang timbul karena polusi terutama berkaitan dengan pernapasan. Kemacetan dan polusi udara kemudian menjadi poin penting dalam menentukan hunian di luar Jakarta,” ujar Project Director LRT City Jatibening Windianto dalam acara Drive Bekasi Economy Through LRT City.

Windianto menuturkan bahwa LRT City Jatibening bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang sudah tinggal di Ibukota maupun yang berada di luar tetapi bekerja di Jakarta. Mengapa demikian?

“Seperti yang diketahui, Transit Oriented Development (TOD) yang sedang dikembangkan adalah TOD Jatibening. Jadi, LRT City merupakan hunian yang terintegrasi dan bisa menjadi solusi yang bagus untuk mengurai kepadatan Ibukota.

LRT City Jatibening berjarak 0 kilometer dari LRT Jatibening dan menjadi lokasi strategis karena sangat dekat dengan Jakarta. Contohnya untuk pergi ke daerah Halim hanya membutuhkan waktu sembilan menit. Dan, untuk pergi ke lokasi perkantoran di Dukuh Atas, hanya membutuhkan 30 menit dengan LRT nantinya.

Windianto mengungkapkan kehadiran LRT tidak hanya baik untuk masyarakat tetapi juga lingkungan. LRT diharapkan mampu membangun era kehidupan baru dengan penggunaan transportasi massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. “Jadi, dengan satu solusi beberapa masalah bisa terselesaikan,” ucapnya.

Hunian yang ditawarkan LRT City sendiri mengambil konsep menghutankan Kota Bekasi. Jadi, di kawasan hunian ini terdapat pusat penghijauan. Fasilitasnya pun lengkap ditambah dengan private garden dan coworking space. Hal ini merupakan upaya LRT City memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.

Related

award
SPSAwArDS