PT Lautan Luas Tbk (LTLS) bakal membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 65,91 miliar atau senilai Rp 45 per saham. Nilai dividen ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp 35 per saham.
Eurike Hadijaya, Investor Relations, Corporate Communication & ESG Manager PT Lautan Luas Tbk menjelaskan, rencana tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 7 Mei 2025. Dia menyebut, pada tahun lalu perseroan mebukukan kinjer keuangan yang positif.
BACA JUGA: Jasa Marga Bagikan 25% Laba sebagai Dividen, Nilainya Rp 1,13 Triliun
Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun, tumbuh 5,5% dibandingkan tahun 2023 (year-on-year/yoy) sebesar Rp 7,3 triliun. Tidak hanya itu, LTLS juga berhasil merealisasikan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, yang meningkat signifikan sebesar 36,9% (yoy) menjadi Rp 220 miliar dibandingkan tahun 2023.
“Peningkatan kinerja tahun 2024 secara penuh ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kontribusi pendapatan dari unit usaha distribusi, yang didorong oleh pertumbuhan signifikan dalam volume penjualan dari pelanggan dan diperkuat oleh strategi harga yang lebih kompetitif pada beberapa produk untuk mendorong permintaan dan memperluas pangsa pasar. Di samping itu, pendapatan dari segmen manufaktur dan segmen pendukung dan jasa cukup stabil,” kata Eurike melalui keterangan resmi, Senin (12/5/2025).
BACA JUGA: Bank BRI Tebar Dividen Tunai Rp 31,4 Triliun
Berdasarkan hasil RUPST, jadwal pembagian dividen yaitu tanggal cum dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi dilakukan pada 19 Mei 2025. Kemudian tanggal ex dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 20 Mei 2025.
Selanjutnya tanggal cum dividen di Pasar Tunai pada 21 Mei 2025 dan tanggal ex dividen di Pasar Tunai 22 Mei 2025. Lalu tanggal pencatatan atau Recording Date pada 21 Mei 2025 serta tanggal pembayaran dividen tunai berlangsung pada 5 Juni 2025.
“Pada tahun 2025 ini, Perseroan dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global yang telah berlangsung sejak tahun lalu, namun Perseroan terus berupaya dan berkomitmen untuk mencetak pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memastikan stabilitas proses bisnis. Manajemen akan terus mengawasi secara cermat dinamika ekonomi global seperti kondisi ekonomi makro dan kondisi pasar, ekonomi domestik seperti kebijakan pemerintah maupun regulasi yang terjadi di dalam negeri yang berpotensi mempengaruhi kinerja perseroan,” ujarnya.