Luhut: Australia Beri Sinyal Perkuat Kemitraan Ekonomi dengan RI

marketeers article
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves). Sumber gambar: Humas Marves.

Pemerintah terus berupaya memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk mengembangkan perekonomian. Adapun salah satu negara yang potensial untuk menambah kerja sama, yakni Australia.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menuturkan Negeri Kanguru memberikan sinyal kuat untuk bisa menambah kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Bahkan, sinyal tersebut telah ditunjukkan tiga hari sebelum Anthony Albanese terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Australia.

BACA JUGA: Jokowi Tawarkan Investasi Pembangunan IKN US$ 25 Miliar ke Australia

“Bahkan, ia (Anthony Albanese) meyakini Indonesia akan menjadi salah satu raksasa perekonomian dunia disamping Cina dan India. Saya menangkap bahwa pidato PM Albanese adalah sebuah isyarat dari Australia bahwa mereka ingin memperkuat kemitraan ekonomi dengan Indonesia,” kata Luhut dilansir dari unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (4/7/2023).

Luhut menambahkan lima bulan yang lalu telah melakukan melakukan kunjungan kerja ke Australia untuk meyakinkan mereka agar mau meningkatkan kerja sama. Dia bilang saat ini Indonesia dan Australia memiliki berbagi perjanjian dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Salah satunya yakni Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang dibentuk pada Maret 2019.

BACA JUGA: Di Hadapan CEO TikTok, Luhut Pamer Pertumbuhan Ekonomi Digital RI

Kedua negara juga memiliki kerja sama bilateral bidang pertahanan dan keamanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA). Selain itu, hubungan baik yang dibina sejak 40 tahun yang lalu hingga hari ini, menjadikan kekuatan kesepahaman antara kedua negara.

Luhut menuturkan dua negara terbesar di kawasan ini memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekadar membangun hubungan bilateral yang harmonis dan solid untuk kesejahteraan kedua negara. Namun, juga membangun persahabatan yang efektif dan objektif untuk keberlanjutan kemajuan kawasan dan bagi dunia secara keseluruhan.

“Saya kembali hari ini bersama Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti berbagai posibilitas kerja sama untuk memperkuat kemitraan di berbagai sektor. Mulai dari ekonomi, keamanan, dan keselamatan maritim yang juga menjadi fokus Albanese dalam pidatonya dahulu,” ujarnya.

Di sisi lain, dengan peningkatan kerja sama diharapkan menjadi jalan untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan antara Indonesia dan Australia. Sebab, selama tiga tahun terakhir berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia selalu mengalami defisit di tengah sektor ekonomi dan perdagangan yang semakin aktif belakangan antara kedua negara.

“Inilah fokus agenda kunjungan kami hari ini ke Negeri Kangguru, memperbaiki defisit neraca perdagangan antara Indonesia dan Australia. Kami bermaksud untuk membuka harapan tersebut melalui kerja sama ekonomi yang erat, dengan fokus utamanya pada industri hilir,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS