Media Massa Harus Mampu Sampaikan Video Bercerita

marketeers article

Berdasarkan riset Cisco, 80% dari total trafik internet akan berasal dari video pada tahun 2019. Jumlah penonton berita melalui live streaming juga diperkirakan akan terus berkembang. Itulah beberapa pemaparan yang disampaikan PR News Wire dalam acara Multimedia Storytelling di Jakarta beberapa waktu lalu.

Digital Strategist Kompas TV Inne Nathalia mengatakan semakin sedikit orang menonton melalui televisi. Namun sejak tahun 2014, jumlah penonton YouTube justru terus meningkat hingga 40% setiap tahunnya. “Karenanya, penting bagi kita, termasuk stasiun televisi dan media massa, untuk bisa menyampaikan suatu video yang bercerita pada berbagai platform,” ungkap Inne.

Lantas, bagaimana strateginya? Inne melanjutkan, yang terpenting bagi media saat ini adalah melakukan riset dan pelajari siapa audiens mereka. Kecenderungannya, audiens yang semakin muda lebih menyukai tayangan yang tidak terlalu lama. Rentang perhatian juga semakin singkat.

“Itu sebabnya kita perlu mengemas tiga detik pertama video dengan adegan-adegan dinamis dan menarik. Jika setelah lima detik penonton merasa bosan, kemungkinan besar mereka tidak akan melanjutkan,” ujar Inne.

Selanjutnya, kaitkan tayangan video dengan momen-momen yang relevan. Meski tidak ada formula yang pasti, jika mengaitkan dengan perayaan atau hari raya tertentu, video editorial cenderung menjadi pilihan.

“Sebaliknya, jika ingin aman, dokumenter tergolong cocok digunakan untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk brand journalism,” terang Inne lagi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS