Melihat Gedung Zero Energy di Singapura

marketeers article

Singapura telah membangun gedung nol energi untuk pertama kalinya. Sebuah bangunan baru yang dirancang untuk meproduksi energi dalam jumlah banyak ini merupakan bangunan atau gedung yang diperuntukkan mahasiswa National University of Singapore. Lebih spesifik lagi, bangunan ini merupakan ‘rumah’ bagi sekolah desain dan lingkungan universitas.

Gedung ramah lingkungan ini tidak hanya fokus kepada satu hal yakni pengurangan penggunaan energi, melainkan juga pada arsitektur bangunan. Dilansir dari cnn.com, gedung ini memiliki atap menjorok yang menciptakan keteduhan dan membantu menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk. Atap ini juga diselimuti oleh lebih dari 1.200 panel surya.

Panel-panel surya ini mempunyai tugas utama yakni harus memproduksi sekiitar 500 megawatt per tahunnya. Angka ini menurut dekan fakultas, Lam Khee Poh, sedikit lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Jika ada kelebihan pasokan listrik, maka secara otomatis akan menjadi pasokan cadangan untuk bangunan itu sendiri.

“Apapun yang kami kumpulkan, kami simpan, dan kemudian kami tarik untuk digunakan. Jadi kami memperhitungkan berapa banyak yang masuk dan berapa yang keluar setiap hari,” jelas Lam. 

Menurut Architecture  2030, sebuah bangunan umumnya menyumbangkan hampir 40% dari emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Maka dari itu solusi energi terbarukan menjadi senjata yang dinilai ampuh untuk menekan angka tersebut. Tren bangunan dengan nol energi ini membuahkan hasil yang positif.

New Buildings Institue juga mengungkapkan bahwa sejak 2010 jumlah bangunan dengan nol energi ini telah melonjak hingga 700%. Hingga tahun 2017, tercatat sudah ada 500 bangunan komersial nol energi dan 2.000 perumahan nol energi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS