Melihat Kebiasaan Konsumen e-Commerce Indonesia

marketeers article

Dalam beberapa tahun sejak pengenalan e-commerce, kebiasaan berbelanja konsumen mengalami perubahan drastis. Belanja online kian jadi pilihan bagi masyarakat. Terlebih lagi dengan adanya promo atau diskon yang diberikan. Hal tersebut seakan menjadi magnet bagi calon pembeli untuk mengenal dan mencoba berbelanja di suatu platform.

E-Commerce hadir dan membawa evolusi dalam dunia belanja. Konsumen tidak lagi perlu keluar rumah untuk membeli barang. E-commerce memberikan pengalaman berbeda. Pembeli kini dapat berbelanja di manapun dan kapanpun.

Dengan perkembangan yang ada, Indonesia tidak ketinggalan menjadi salah satu negara yang diisi oleh para pemain dari bisnis tersebut. Tidak hanya banyak pilihan platform e-commerce yang membuat industri ini kian menarik. Tetapi, banyak pula perbedaan karakteristik muncul dari setiap calon pembeli.

“Konsumen satu dengan lainnya sangat berbeda. Contohnya mereka yang masuk dalam generasi milenial tentu tidak dapat disamakan dengan generasi lainnya. Hal lain yang membedakan adalah level pendapatan,” jelas Haikal Bekti Anggoro, SVP Operations Lazada Indonesia.

Meski cukup sulit dibedakan dengan menggunakan tolok ukur kota. Tetapi, konsumen dari satu kota ke kota yang lain juga jelas memiliki karakter yang berbeda. Head of Operations Development & Customer Experience Zalora Indonesia Bimo Darmoyo menjelaskan bahwa karakter calon pembeli bisa saja berbeda tergantung kotanya.

“Berdasarkan pengalaman Zalora sendiri, jika terjadi kesalahan, konsumen dari Jakarta lebih telitu dan menginginkan perbaikan dengan cepat. Berbeda dengan Semarang atau Solo yang biasanya lebih pemaaf,” ujar Bimo.

Satu hal lain yang dapat dilepaskan dari kebiasaan konsumen Indonesia adalah konfirmasi atau mengobrol lewat chat. Calon pembeli biasanya menghubungi penjual untuk menanyakan stok barang atau rincian mengenai produk. Sebelum benar-benar melakukan pembelian.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS