Melihat Pasar Pariwisata Muslim Yang Menjanjikan

marketeers article

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia seharusnya mampu memaksimalkan potensi Indonesia dalam menggarap pasar muslim di dunia.  Salah satu industri yang menjanjikan untuk pasar muslim dunia adalah pariwisata. Saat ini Indonesia sudah mulai mempromosikan diri sebagai negara tujuan pariwisata yang muslim-friendly. Berdasarkan data dari UNWTO Tourism Highlights tahun 2014 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat sekitar 1 miliar wisatawan global dan diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 1,8 miliar wisatawan global.

“Pada tahun 2008 jumlah wisatawan sempat turun karena adanya krisis. Namun, kami yakin pariwisata semakin tahun akan semakin meningkat. Pariwisata ini bukan hanya sebagai kebutuhan dasar. Saat ini pariwisata merupakan sebuah gaya hidup,” kata Sapta Nirwandar selaku perwakilan Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah dalam Workshop Halal Supply Chain Management di kantor Markplus, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Begitu besarnya populasi muslim ini menjadi bisnis yang terkait dengan konsumen muslim sangat menjanjikan. Sapta mengatakan bahwa sebenarnya banyak sekali  turis yang beragama muslim , makanya sudah banyak negara semakin bersahabat dengan wisatawan muslim terkait penyediaan tempat beribadah maupun makanan halal, di antaranya Jepang, Korea, dan Thailand. Lalu, banyaknya turis muslim ini, sebenarnya mengangkat industri-industri lainnya, seperti industri perbankan, asuransi perjalanan, kebutuhan personal, fesyen, dan food&beverage ketika mereka berpergian.

Di Indonesia, peluang pariwisata untuk muslim ini pun menarik minat beberapa agen perjalanan. Salah satunya adalah ESQ Tours Travel milik Ary Ginanjar yang menjalankan bisnis travel religi ke berbagai negara. Berbeda dengan tur-tur pada umumnya, ESQ Tours and Travel akan selalu menjadwalkan waktu dan tempat sholat baik itu mesjid, mushola atau ruang khusus untuk melaksanakan sholat. Selain itu, pilihan objek wisata dan atraksi yang dihadirkan pun disesuaikan dengan nilai-nilai Islam.

“Di Indonesia sudah ada beberapa daerah yang sudah siap menjadi destinasi muslim dan tujuan tersebut akan memenuhi permintaan yang tinggi terhadap wisata islami yaitu Aceh, Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, dan Makassar,” tambahnya.

Menurut Sapta, untuk terus mendorong sektor pariwisata islami ini, harus ada kolaborasi yang baik antara pemerintah, Majelis Ulama Indonesia, komunitas muslim, industri pariwisata, dan institusi akademik. Diharapkan dengan cara tersebut, Indonesia bisa bermanuver lebih kencang lagi dalam menggarap sektor pariwisata yang sangat potensial.

Related

award
SPSAwArDS