Memasuki Pascapandemi, Rumah Sakit Butuh Pendekatan Baru

marketeers article

Pandemi COVID-19 menghadirkan perubahan di berbagai industri, termasuk industri kesehatan. Industri ini terbilang menemukan momentum pertumbuhan. Selain itu, menjadi masa untuk berbenah menuju layanan berbasis digital.

Menurut, Dr. dr. Hanevi Djasri selaku Ketua Kompartemen Mutu dan Tata Kelola Klinis, Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia,  jumlah rumah sakit pada tahun 2022 akan terus bertambah. Khususnya, dengan pendekatan humanity.

“Setelah pandemi stabil, rumah sakit akan kembali ke layanan dasar seperti clinical care sebagai inti pelayanan rumah sakit. Dimana fokus pada pelayanan klinis kepada pasien dengan clinical pathway. Dengan demikian perhitungan waktu dan teknis yang diperlukan oleh pasien jelas,” ujar Hanevi pada acara MarkPlus Conference 2022, Rabu, (08/12/2021).

Menurutnya, dalam lima tahun kedepan rumah sakit perlu memiliki tiga pendekatan pelayanan terbaru. Pertama, priority services yang mendorong rumah sakit memiliki layanan unggulan. Tak hanya dilengkapi dengan alat yang canggih dan dokter yang mumpuni, namun harus dibuktikan outcome klinis yang bagus, namun juga melihat dari bagaimana kondisi pasien setelah pulih.

Kedua, layanan virtual care. Layanan ini telah dikenal selama pandemi, seperti konsultasi online. Tapi, saat ini berkembang menjadi layanan yang mampu memberikan informasi status pasien di ICU yang terhubung ke para dokter dan perawat. Ketiga, remote screening dan tata laksana. Layanan ini perlu bekerja sama dengan fasilitas kesehatan lain, sehingga pasien dapat diprediksi dan diberi layanan dari jarak jauh.

“Pandemi memberi pelajaran bagi rumah sakit untuk secara cepat menangani pasien agar pasien bisa segera pulih dan keluar dari rumah sakit secepatnya,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS