Mendongkrak Nilai Tambah lewat Transformasi Merek

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
03 Desember 2024
marketeers article
Ilustrasi transformasi merek. (FOTO: 123RF)

Oleh: Mohammad Faisal, Ph.D, Executive Director of CORE Indonesia (Center of Reform on Economics), Doctor of Philosophy in Political Economy (University of Queensland) dan DR. Etikah Karyani, Research Director for Financial Services, Digital and Sharia Economy of CORE Indonesia, Doctor of Accounting (University of Indonesia).

Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana logo dan tampilan beberapa lembaga, khususnya entitas bisnis, mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir?

Tentu, perubahan-perubahan tersebut bukanlah sekadar perombakan visual, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar yang disebut transformasi merek.

Transformasi merek sendiri merupakan hal yang sangat krusial karena lebih dari sekadar perubahan kosmetik terhadap logo atau slogan. Transformasi ini merupakan hasil pemikiran komprehensif terkait berbagai aspek, seperti tujuan, nilai, dan target pelanggan, dan lain-lain, yang diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap suatu perusahaan.

BACA JUGA: OPEXCON 2024 Dorong Inovasi dan Transformasi Operasional di Indonesia

Tujuannya adalah menciptakan identitas merek yang lebih relevan, menarik, dan membedakan diri dari pesaing. Praktik transformasi merek ini merupakan langkah yang umum dilakukan oleh berbagai industri dan institusi bisnis untuk terus berkembang.

Bagi entitas bisnis di berbagai sektor, meskipun dipandang sebagai representasi pemikiran dan citra terhadap suatu perusahaan, merek diyakini sebagai sesuatu yang bersifat dinamis dan berkembang.

Contohnya, banyak studi terkait industri perbankan yang menunjukkan bahwa rebranding atau perubahan merk pada entitas perbankan merupakan proses berkelanjutan yang menyeimbangkan antara identitas warisan dengan inovasi merek baru yang dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan.

Strategi perubahan merek ini semakin umum dilakukan sejalan dengan berkembangnya praktik merger dan akuisisi (M&A) antar perusahaan. M&A mendorong bank-bank untuk melakukan transformasi merek setelahnya, yang menggabungkan kekuatan dan nilai dari dua atau lebih entitas menjadi satu kesatuan.

BACA JUGA: Tonjolkan Eksistensi Merek, BAIC Bentuk Komunitas

Meskipun demikian, rebranding setelah M&A merupakan proses multidimensi yang harus diintegrasikan dengan hati-hati untuk memastikan keberhasilannya.

Proses integrasi dan penciptaan merek baru ini harus dapat memadukan identitas, menyelaraskan budaya perusahaan, dan mengembangkan visi terpadu untuk pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Tapi, hal yang tak kalah penting, transformasi merek juga harus memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Hal ini diyakini dapat memperkuat posisi bisnis, serta membuka peluang pasar baru baik domestik maupun global.

Salah satu best practice transformasi merek melalui M&A dapat dilihat dari penggabungan SunTrust Banks, Inc (SunTrust) dengan BB&T Corporation (BB&T) menjadi Truist Financial Corporation (Truist) di Amerika Serikat pada 2019.

Dengan identitas merek baru yang menekankan stabilitas, kepercayaan, dan jangkauan global, Truist kini menjadi bank komersial terbesar ke-enam di Amerika Serikat, dan memposisikan sebagai pemain terdepan dalam industri ini.

BACA JUGA: Transformasi Digital dan AI Jadi Peluang Besar Bagi Bisnis di Indonesia

Di Indonesia, transformasi merk lembaga keuangan juga terjadi tahun ini dengan terbentuknya SMBC Indonesia.

Bank ini merupakan hasil merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) dari Japan Financial Sector Authority (JFSA) pada tahun 2019.

Kedua entitas tersebut pada dasarnya memiliki portofolio produk dan layanan yang berbeda.

Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) adalah bagian dari bank Jepang dengan jaringan global yang luas.

Sementara Bank BTPN, sebelum berubah menjadi SMBC Indonesia, telah memiliki reputasi yang kuat sebagai bank yang fokus pada inklusi keuangan dan melayani segmen yang beragam.

BACA JUGA: Le Minerale Ungkap Strategi di Balik Keberhasilan Merek

Melalui merger BTPN dan SMBCI yang terjadi pada tahun 2019 inilah, Bank BTPN mulai memiliki akses ke sumber daya dan jaringan global SMBC yang memungkinkan ekspansi ke segmen pelanggan yang lebih luas.

Langkah lanjutan untuk mentransformasi merek Bank BTPN menjadi SMBC Indonesia di 2024 ini tentu dapat mendukung strategi ekspansi ini dengan menyelaraskan penawaran produk dan layanan yang beragam dengan tetap menjalankan dan memperkuat komitmen yang sudah ada.

Hal ini dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan memperkuat loyalitas pelanggan. Selain itu, transformasi merek juga dapat mempengaruhi persepsi pasar dengan menciptakan citra baru yang positif di mata pelanggan, investor, dan pemangku kepentingan lainnya.

award
SPSAwArDS