Menengok Sepak Terjang Bank Korea KEB Hana di Indonesia

marketeers article

Memiliki misi menjadi salah satu dari 20 bank teratas di Indonesia, bank Korea-Indonesia KEB Hana menerapkan konsep Glokalisasi. Ini strategi KEB Hana menjadi bank yang melayani kebutuhan bisnis lokal, namun didukung oleh kekuatan globalnya, yaitu Hana Financial Group.

Pendekatan tersebut memungkinkan bank yang berdiri pada tahun 2007 itu ntuk meningkatkan layanannya ke tiga segmen sekaligus; korporasi, komersial, dan konsumen.

Hana Bank memulai bisnisnya di Indonesia lewat akuisisi dengan Bank Bintang Manunggal pada tahun 2007. Tujuh tahun kemudian, perusahaan melakukan merger dengan KEB Indonesia dan membentuk PT Bank KEB Hana Indonesia (KEB Hana Bank).

Kini, KEB Hana memperluas basis pelanggannya dengan menyediakan berbagai macam produk. Bank ini pun juga menargetkan membuka 100 cabang di Indonesia sebelum akhir tahun 2020.

Lee Hwa Soo, Direktur Utama Bank KEB Hana mengatakan, sampai saat ini, sebanyak 75% kredit bank berasal dari debitur domestik. Sementara, 25% sisanya berasal dari debitur asal Korea Selatan. Porsi domestik yang besar dinilai Lee sebagai diferensiasi KEB Hana dibandingkan bank Korea pada umumnya.

“Bank Korea Selatan lain hanya ingin mengincar 25% pasar kami di debitur Korea. Mereka sulit merangsek ke segmen lokal di mana kami sudah kuasai sejak sepuluh tahun terakhir,” kata Lee sesuai peluncurkan kera samanya dengan jaringan toko roti Tous Les Jours di Hana Lounge, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Lee menerangkan, penyaluran kredit KEB Hana saat ini masih didominasi sektor korporasi, disusul oleh segmen konsumer melalui kredit pemilikan rumah (KPR) ataupun kredit tanpa agunan (KTA). Baru-baru ini, korporasi menargetkan penyaluran KPR lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 500 rumah sebesar Rp 50 miliar pada tahun ini.

Secara agregat, penyaluran kredit KEB Hana pada tahun ini diharapkan bisa tumbuh 23,3% year-on-year atau setara Rp 7 triiun. Dengan ini, pertumbuhan kredit tahun 2018 berada di kisaran Rp 32,7 triliun.

Dengan kenaikan kredit tersebut, bank yang berawal dari akuisisi Bank Bintang Manunggal itu mengarapkan kenaikan nasabah sebanyak 70.000. Posisi terakhir, kata Lee, nasabah KEB Hana mencapai 300.000, atau naik dua kali lipat dari tahun 2016 silam.

Dalam meningkatkan porsi nasabah ritel kelas affluent, KEB Hana akan menawarkan sejumlah produk wealth management pada tahun 2018. Saat ini, perusahaan mengelola aset atau assets under management (AUM) sekitar Rp 3 triliun.

“AUM kami harap bisa tumbuh 25% year-on-year,” tutur Gempur Widansyah, Consumer Product Management Division Head Bank KEB Hana Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada tahun 2017, PT Bank KEB Hana Indonesia memperoleh laba bersih Rp 742 miliar atau naik 15% year on year (yoy).

Kenaikan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik 6% yoy menjadi Rp 1,3 triliun dan turunnya biaya operasional sebesar 11% yoy menjadi Rp 348 miliar.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS