Mengenal Enam Sektor Potensial di Musi Banyuasin

marketeers article

Pemerintah pusat telah menyiapkan rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian. Upaya ini dilakukan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu caranya dengan meningkatkan ekonomi di daerah-daerah.

Para pemimpin daerah pun terus menggenjot rencana mereka untuk membantu pemulihan nasional ini. Misalnya saja, Kabupaten Musi Banyuasin yang baru menegaskan komitmen mereka untuk mengembangkan potensi yang ada di daerahnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin yang hadir pada acara Musi Banyuasin 2030: Menuju World Capital of Sustainable Energy, Rabu (11/11/2020). Dalam gelaran ini, Dodi menjelaskan bahwa ada enam sektor potensial yang diyakini mampu meningkatkan perekonomian di wilayahnya.

Pertama, sektor perkebunan. Musi Banyuasin dikenal sebagai penghasil komoditas kelapa sawit dan karet, yang saat ini terus dikembangkan. Kelapa sawit sendiri tidak hanya fokus diproduksi untuk produk seperti minyak goreng saja. Kelapa sawit di Musi Banyuasin sedang disiapkan untuk industrial vegetable oil (IVO).

Kedua, sektor pertanian. Wilayah ini memiliki sejumlah potensi komoditas hasil pertanian yang beragam mulai dari sayuran hingga buah-buahan. Saat ini, Musi Banyuasin punya lahan pertanian pangan seluas kurang lebih 81.059 hektar untuk komoditas terbesar seperti padi, jagung, dan palawija lainnya.

Tak hanya itu, pemerintah daerah juga telah mempersiapkan program pengembangan lahan pertanian tanaman pangan sampai pada tahun 2036. Hingga waktu yang ditentukan tersebut, Musi Banyuasin ditargetkan memiliki lahan pertanian seluas 125.062 hektar.

Ketiga, sektor peternakan. Pada sektor ini, pemerintah telah menghadirkan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) sebagai upaya menjadikan para peternak lokal menjadi unggul dan memiliki daya saing. Dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan terdidik, harapannya hasil ternak di Musi Banyuasin bisa terus meningkat.

Keempat, kami juga mendorong sektor perikanan. Wilayah kami -seperti yang telah diketahui- dialiri tujuh sungai besar dan memiliki enam danau yang hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dan, kami memahami bahwa hal itu dikarenakan belum adanya teknologi dan SDM yang teredukasi dengan baik,” ujar Dodi.

Kelima, ekonomi kreatif. Dodi mengungkapkan bahwa sektor ini merupakan pendekatan yang sangat baik untuk memperkenalkan Musi Banyuasin ke luar. Dodi percaya diri, produk unggulan eco-fashion mereka yakni Gambo MUBA mampu menarik perhatian. Tidak hanya unik dari segi desain, produk ini menggunakan pewarna alami yang berasal dari limbah getah gambir.

Keenam, sektor pariwisata. “Kami memang tidak memiliki destinasi wisata yang menawarkan keindahan pantai atau laut dan kami juga tidak punya gunung. Tetapi, masih banyak potensi yang bisa kami gali di sini,” tegas Dodi.

Ia menuturkan, Musi Banyuasin merupakan daerah yang tidak bisa dijauhkan dari olahraga. Sebab itu, pengembangan pariwisata di sini dikolaborasikan dengan olahraga. Tidak hanya acara yang berskala nasional namun juga internasional. Contohnya lewat sirkuit Skyland Musi Banyuasin yang sudah memenuhi syarat internasional.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS