Mengenal Pinpic, “Uber” untuk Fotografer

marketeers article

Jika didefinisikan secara umum, Uber adalah layanan aplikasi untuk memanggil mobil pribadi untuk mengantarkan konsumen ke tempat tujuan menggunakan perangkat bergerak. Lalu, bagaimana jika moda layanan roda empat atau mobil itu diganti oleh fotografer? Startup bernama Pinpic adalah jawabannya.

Bayangkan jika ketika seseorang membutuhkan jasa fotografer lalu tinggal mencari dan memesan lewat smartphone layaknya memesan mobil seperti Uber. Tidak perlu lagi datang ke studio atau mencari ke rekan-rekan terdekat. Pinpic kini sudah beroperasi di Kota Singapura dan Bangkok.

“Kami melakukan monitoring di berbagai kota dunia. Bangkok dan Singapura dipilih karena tampak punya potensi di sana,” ujar Co-founder Pinpic Urooj Qureshi seperti dikutip dari Tech In Asia. Startup yang penggalangan dananya dilakukan di situs Kicstarter ini sebelumnya telah mengudara di London, Barcelona, Lisbon, dan Cancun.

Salah satu target pasar disasar adalah para turis yang sedang jalan-jalan. Tanpa perlu repot foto sendiri, selama menikmati spot-spot wisata mereka akan difoto oleh para fotografer lepas yang telah dipesan lewat Pinpic.

Sama seperti halnya layanan on demand lain, peminat tinggal buka aplikasi, lalu tersedia filter untuk rating dan fee fotografer, lalu tinggal pilih mana yang menurut mereka paling memenuhi kriteria. Nanti, fotografer sendiri yang akan mendatangi. Pembayarannya pun dilakukan online.

Urooj mengatakan Pinpic tidak memungut biaya dari fotografer. Namun, mereka mendapatkan pemasukan lewat fee 3% pembayaran lewat kartu kredit sehinggadiharapkan para fotografer freelance tertarik untuk bergabung. Walau begitu di masa depan konsep bisnisnya bisa saja berubah di masa depan.

Keunikan lain adalah fotografer bisa menciptakan URL sendiri sehingga konsumen bisa melihat hasil foto langsung di laman tersebut. Sampai sekarang sudah ada 14 fotografer di Singapura dan Bangkok dengan 16 lagi siap bergabung. Urooj sendiri sangat berhati-hati memilih fotografer agar konsumen puas ketika menggunakan Pinpic.

Di Singapura, harga untuk satu sesi foto liburan memakan biaya US$ 50 alias sekitar Rp 650.000. Di Bangkok lebih mahal dua kali lipatnya. Namun, harga itu sebenarnya disesuaikan sendiri oleh fotografer dan semakin ke sini diprediksi akan semakin variatif karena potensi pasarnya bisa terus membesar. Tapi, angka itu tentu lebih murah dibandingkan harus memanggil fotografer dari agensi, yang rata-rata bisa dibanderol mulai US$ 250 per 30 menit sesi.

Kehadiran Pinpic tentu membuka pasar baru bagi para fotografer, layaknya Uber maupun GO-JEK di Tanah Air. Walau begitu, belum ada kabar kapan startup yang baru dibentuk pada Februari 2016 lalu itu akan muncul di Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS