Mengintip H&M di Paris Fashion Week S/S 2018

marketeers article

Di tengah musim gugur 2018, presentasi mode selama Paris Fashion Week cukup membuat hangat. Raksasa ritel fesyen asal Swedia, H&M, memamerkan koleksi musim spring/summer 2018 dari label H&M Studio mereka. Catwalk itu berlangsung di Musée des Arts Décoratifs yang terletak di sayap Barat Palais du Louvre, Paris. Area pertunjukan diubah menyerupai ryokan, yang merupakan penginapan tradisional khas Jepang.

Ideologi desain yang diusung merek ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar mass yang menjadi market empuk H&M selama ini. Pada musim ini, H&M menampilkan siluet yang bersih, gaya yang santai, serta motif abstrak mencolok yang terinspirasi dari sistem tulisan Jepang.

Sentuhan gaya pakaian kerja dan gaya rajutan yang ekspresif juga ditambahkan untuk menyeimbangkan desain minimalis khas Negeri Matahari Terbit.

Setelah menghadapi serangan balik akibat penggunaan model hitam dengan kaus bertuliskan “monyet paling keren di hutan”, H&M mulai berhati-hati dalam menampilkan budaya lain. Meski Jepang menjadi rujukan untuk koleksi tersebut, perlu ada penafsiran yang konseptual dari desain yang ditawarkan.

“Sangat menarik melihat ekspresi kuat yang kami ciptakan dalam motif dan warna dengan garis-garis yang terinspirasi desain Jepang. Kami tidak sabar untuk melihat bagaimana pelanggan kami di seluruh dunia menata potongan favorit mereka,” kata Pernilla Wohlfahrt, Direktur Desain H&M.

Pertunjukan catwalk ini menampilkan banyak wajah baru dan lama dunia fashion, termasuk Adwoa Aboah, Amber Valletta, Grace Elisabeth dan Edie Campbell. Segera setelah pertunjukan tersebut, kelompok tari Strawhatz menghidupkan panggung dengan penampilan yang dinamis di depan 200 tamu yang hadir. Bunga ceri pun turun dari atas langit-langit pada penghujung acara.

Dengan tema “See Now, Buy Now” (lihat sekarang, beli sekarang), H&M mencoba menyiratkan pemahaman bahwa dunia mode baru mesti terintegrasi dengan dunia digital. Busana perempuan dan pria yang tampil di atas catwalk tersebut dirilis secara online setelah pertunjukan agar bisa segera dibeli oleh pecinta fesyen.

Sedangkan, produk ini tersedia di toko-toko di seluruh dunia mulai 1 Maret lalu.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS