Mengupas Integrasi Pemasaran Kreatif di MIST UI 2018

marketeers article

Kehadiran dunia digital membawa peluang sekaligus tantangan bagi para pemasar. Ketika dunia digital terus berkembang, pertanyaan bagi pemasar pun muncul, “bagaimana dengan lini pemasaran offline? Haruskah cara ini ditinggalkan?

Dalam gelaran Marketing Insight, Seminar and Training (MIST) 2018, Managament Student Society Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mencoba menjawab hal ini dengan menggelar event bertema “The Age of Creative Marketing Integration”. Dihadiri sederet nama seperti President of Indonesia Marketing Association (IMA) De Yong Adrian, Deputy CEO of MarkPlus Inc, Jacky Mussry, CEO of Mullenlowe Group Indonesia Joseph Gan dan deretan pakar lain, MIST UI 2018 memaparkan deretan fakta yang terjadi di lapangan.

What is going on Indonesia consumer? Mereka kini telah mengalami shifting. Pasar sekarang lebih dinamis. Kita bentuk pasar tetapi dalam waktu dua hingga tiga bulan bisa dengan cepat berubah. Seiring kehadiran dunia online, offline memang akan terus berkurang tetapi online tidak akan menggantikan offline,” kata Jacky di Depok, Selasa (27/02/2018).

Senada dengan Jacky, De Yong mengatakan diperlukan proses sinergitas dalam menjalankan digital marketing bersamaan bentuk pemasaran konvensional. Menurutnya, offline tidak akan benar-benar terhapuskan oleh online meski 20 atau 30 tahun lagi. Artinya, konsumen tetap membutuhkan sentuhan manusia.

“Misalnya dalam industri asuransi, kami menggunakan digital marketing untuk menjangkau pemasaran secara lebih luas, namun dari sisi penjualan, calon klien akan lebih efektif di-approach dengan manusia secara langsung,” kata De Yong disusul sejumlah pembicara lain yang mengutarakan pemikiran mereka.

Selain seminar yang membahas mengenai integrasi pemasaran saat ini, MIST 2018 juga menggelar konferensi internasional yang dihadiri para delegasi dari berbagai negara di Asia. Tidak hanya itu, para peserta pun dapat mengikuti pelatihan seputar isu terkait di kantor Microsoft Indonesia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related

award
SPSAwArDS