Menpar: Deregulasi Masif Jadi Kunci Sukses Pariwisata

marketeers article

Menjelang gelaran Annual Meeting IMF-World Bank tahun 2018 di Bali, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengimbau pelaku bisnis dan pariwisata menyusun strategi bisnis dan marketing secara efektif.  Ia berpendapat, ini dapat menjadi momentum pengembangan pariwisata Bali. Terlepas dari itu, deregulasi masif menurutnya memegang peran penting dalam kesuksesan ini.

Ditemui dalam Seminar Indonesia Marketing Association (IMA) bertajuk “Bali, World’s Best : The New Reality” di Sector, Grand Beach, Bali, Rabu (09/08/2017), Menper mengungkapkan, momentum IMF-WB 2018 harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Pasalnya, momentum ini mungkin tidak akan terulang kembali.

“Strategi bisnis dan marketing perlu disiapkan dengan efektif, terlebih pemerintah baru merilis 10 Bali Baru yang dapat mendukung pariwisata Bali itu sendiri,” terang Arief. Ia menambahkan, untuk dapat mengembangkan sektor pariwisata, perlu dilakukan deregulasi masif.

Jepang dan Vietnam adalah dua contoh negara yang menurut Arief dapat menjadi contoh bagi sektor pariwisata Bali. Kedua negara ini dapat menumbuhkan sektor pariwisatanya dengan cepat mlalui deregulasi masif.

“Permudah wisatawan untuk masuk, permudah investor untuk masuk, dan ease of doing business adalah kunci utama pertumbuhan sektor pariwisata. Kita harus melakukan deregulasi masif untuk mendorong ketiga hal tersebut. Satu lagi, koordinasi yang baik antar semua pihak perlu diangun,” kata Arief.

Menurutnya, selain deregulasi masif, pemerintah pusat juga harus mau turun langsung untuk berkoordinasi dan membangun kerjasama dengan pemerintah daerah, “Bali Incorporated, Indonesia Incorporated.”

Pendapat Menper didukung oleh Gubernur Bali Mangku Paskita, “kami berusaha terus menjaga dan meningkatkan kualitas wisatawan yang ada di Bali. Kami terus bekerjasama menjaga Bali untuk tetap menjadi yang terbaik.”

Gelaran acara IMA tersebut turut dihadiri oleh Founder IMA Hermawan Kartajaya, Direktorat Pemasaran AP dan Ketua BPPD Bali, dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Hermawan mengungkapkan, IMA sebagai organisasi dapat mendorong kreativitas pemasaran bagi pelaku usaha skala kecil dan menengah. Tidak hanya itu, Ia optimistis IMA dapat membantu memberikan metode-metode pemasaran modern yang efektif dan dapat meningkatkan daya saing Bali dan berbagai daerah lain di Indonesia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS