Menperin: Industri Otomotif Mesti Perbanyak Pabrik di Indonesia

marketeers article

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin yakin Indonesia mampu menjadi basis produksi pabrikan otomotif dunia. Bukan hanya sebagai negara tujuan pemasaran, sebaliknya produksi mobil dan sepeda motor nasional dapat berorientasi ekspor. Para perusahaan otomotif pun terus didesak memperbanyak membangun pabrik mesin dan komponen. Bukan sekadar perakitan. Menperin mengakui, dalam setiap kesempatan bertemu dengan pimpinan puncak otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, pihaknya terus meminta peningkatan investasi.

“Pendekatannya beragam, kadang saya sindir, saya goda, juga saya tawarkan dengan memaparkan fasilitas fiskal dan non fiskal. Bahkan, saat ke pabrik beberapa merek di Jepang, kita terus terang bilang jangan tanggung-tanggung berbisnis otomotif di Indonesia. Pemerintah sudah serius. Jangan sampai momentum baik ini dilewati mereka dan justru diambil kompetitor,” ujarnya usai berkeliling meninjau Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Saleh Husin juga berharap, pelaku usaha melakukan identifikasi lapangan secara lebih akurat terhadap selera pasar domestik maupun global yang semakin kritis, terutama pada aspek kualitas, harga, dan pelayanan purna jual. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada tahun 2015. Angka penjualan ini akan terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi nasional.

Investasi sektor otomotif pun terus mengalir seiring perbaikan iklim berusaha dan penanaman modal. “Toyota sudah membangun pabrik mesin, Isuzu dan Mitsubishi juga menyuntikkan terus modal untuk menambah produksi. Juga pemain besar otomotif asal Tiongkok, Wuling sedang membangun pabrik Rp 10-11 triliun di Karawang. Artinya, jika masih ada yang hanya menjual mobil tanpa punya orientasi bangun pabrik, ya siap-siap disalip oleh pabrikan yang lebih agresif,” imbuhnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS