Menuju Internet of Things yang Humanis

marketeers article

Tren internet of things (IoT) semakin hari semakin marak dibicarakan.  IoT, pada dasarnya bukan hanya berbicara mengenai teknologi saja. Lebih dari itu, IoT membahas bagaimana kita sebagai manusia dapat bekerja dengan teknologi itu sendiri.

“Agar perusahaan sukses, mereka harus fokus pada pengguna dengan memberikan pengalaman terbaik. Bila perusahaan melakukan ini, para pengguna akan mengikuti dan loyal pada perusahaan. Dalam hal ini, IoT berperan penting dalam menciptakan pengalaman-pengalaman terbaik bagi konsumen,” kata Albert Chu, CEO of Moff USA dalam acara Data for Life di Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Apalagi, di era IoT, berbagai perubahan terjadi. Misalnya, alat komunikasi yang dulu analog berubah ke arah digital. Dulu, kita hanya mengenal feature phone, kini bermunculan ponsel pintar yang menawarkan berbagai fitur. Kehadiran ponsel pintar ini membuat pengguna semakin lancar berkomunikasi tanpa batas berkat konektivitas.

Ya, semua itu membawa kesimpulan bahwa IoT menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. “Bisa dilihat, seiring waktu, bukan hanya teknologi yang berubah. Pengalaman dan lanskap bisnis pun berubah,” kata Albert.

Ke depan, imbuh Albert, penerapan IoT diharapkan akan semakin mudah, semudah menggunakan ponsel. Untuk itu, perusahaan harus menaruh perhatian besar untuk membuat IoT semakin humanis.

“Caranya, buat data semakin melek manusia, jangan hanya memfokuskan data untuk keperluan komputer. Lalu, gunakan teknologi untuk menjalankan berbagai aplikasi, tapi jangan jadikan teknologi sebagai pengendali,” tutupnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS