Menunggu Waktu Grab Akuisisi Uber di Asia Tenggara

marketeers article

Pertarungan ojek online memasuki babak baru. Tanpa diduga-duga, Uber Inc., berencana melepas bisnisnya di Asia Tenggara ke kompetitornya Grab. Mulai pekan depan, Grab dan Uber siap menandatangani akuisisi tersebut.

Rumor seputar berita akuisisi Uber oleh Grab telah santer di media internasional. Bloomberg memberitakan bahwa Grab akan membeli bisnis operasional Uber di pasar Asia Tenggara. Di sisi lain, Uber berhak memperoleh saham di Grab.

Kesepakatan tersebut nyaris sama dengan yang dilakukan Uber di China. Perusahaan asal Amerika Serikat itu menjual bisnisnya ke perusahaan sejenis bernama Didi Chuxing. Dengan skema tersebut, saham Uber di Grab diprediksi mencapai 20%.

Berbagai sumber menspekulasi bahwa alasan Uber menjual bisnisnya di ASEAN karena ingin mengurangi kerugian di luar pasar AS, Eropa, Amerika Latin, dan Australia. Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times Januari lalu, Direktur Softbank Rajeev Misra mengatakan Uber harus berkonsentrasi pada pertumbuhan di pasar intinya. SoftBank sebagai pemegang saham terbesar Uber juga memiliki 30% saham di Grab.

Ambisi Grab menjadi pemain dominan di bisnis transportasi online di Asia Tenggara bakal terealisasi lewat aksi akuisisi tersebut. Diketahui bahwa valuasi Grab mencapai US$ 6 miliar atau setara Rp 82,5 triliun.

Grab telah beroperasi di 178 kota di Asia Tenggara, termasuk di Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Aplikasi ini pun diklaim telah diunduh 87 juta pengguna.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS