Merancang Strategi Creative Marketing untuk Gen Z

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
19 September 2023
marketeers article
Ilustrasi marketing ke pasar gen z. (Sumber: 123rf)

Generasi Z atau gen Z, mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, telah menjadi pasar yang sangat berpengaruh dan potensial bagi banyak perusahaan.

Mereka adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi digital dan memiliki preferensi serta perilaku konsumen yang unik.

Oleh karena itu, membangun strategi pemasaran kreatif yang sesuai dengan karakteristik Gen Z sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis saat ini.

Ide-ide marketing yang unik atau bahkan sering juga disebut out-of-the-box pun dinilai menjadi salah satu kunci keberhasilan strategi pemasaran sebuah brand.

Mengenai hal ini, Andreas selaku CCO Dentsu Creative Indonesia, Rangga Gandina selaku Industry Manager Google Indonesia dan Rahadian Fajar sebagai Senior Director Nation Insight memberikan penjelasannya dalam acara Marketeers Hangout 2023, Senin (18/9/2023).

BACA JUGA Investasi ke Influencer Marketing Naik 3,5 Kali Lipat Dibanding Iklan Reguler

“Saat ini, salah satu target market atau audience yang lagi growing sekali, yang hampir semua brand atau semua konten creator, pengen tap into this audience, yaitu gen z,” ujar Rahadian Fajar.

Sementara itu, Andreas menyampaikan, masing-masing industri memiliki karakter audiens yang berbeda, sehingga peran gaya iklan pun tak sama.

“Setiap industri itu punya karakter yang berbeda-beda, baik di otomotif, beauty, fashion, marketplace, furniture, snack, banking, F&B, and so many things. Itu gaya komunikasi dan perang komunikasi sana, itu berbeda-beda,” ujar Andreas dalam acara yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Lebih dari itu, sebelum membuat ide marketing yang out of the box, Andreas menekankan, penting bagi pemasar understand what’s inside the box.

“Bagaimana cara kategori ini berkomunikasi, bagaimana cara kategori ini promo, atau iklan, atau dan lain-lain. Bagaimana kompetitor kita engage sama customer-nya, bagaimana cara kompetitor kita dealing sama problem, dengan crisis. Bagaimana audiens kita menanggapi sebuah brand di Indonesia, dan lain-lain,” lanjut Andreas.

BACA JUGA Marketer Tak Harus Selalu di Industri yang Sama, Cobalah untuk Lintas Industri

Selain mengenal karakter target market industrinya, Rangga Gandina mengatakan, mengetahui tren yang sedang berlangsung juga penting.

Apalagi, keterlibatan perkembangan teknologi yang ada dalam industri kreatif, kini juga dapat membantu mendemokratisasi semua kreativitas.

“Semua platform yang sekarang dapat membuka peluang bahwa semakin banyak creator, semakin banyak konten, dan semakin banyak pilihan untuk audience itu bisa memilih.

Rangga menambahkan, konten-konten berupa streaming, long dan short form kini menjadi konten favorit masyarakat.

BACA JUGA 8 Tips Kembangkan YouTube Marketing, Lebih Engage dengan Pelanggan

“Terlebih, jika metode pemasaran berupa video yang disampaikan secara genuine. Hal ini pula yang menjadi alasan pentingnya brand bekerja sama dengan content creator untuk memasarkan produknya,” jelas Rangga.

Terbukti, saat ini youtube menjadi etalase bagi sebuah brand untuk memasarkan produknya. Bahkan, 94% viewers di Indonesia spesifik bilang bahwa iklan di youtube mampu meningkatkan awareness dan membuat konsumen jadi lebih paham.

Kesimpulannya, membangun strategi pemasaran yang kreatif untuk Gen Z memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik mereka dan komitmen terhadap interaksi yang relevan dan bermakna.

Dengan fokus pada kehadiran digital yang kuat dan konten yang relevan, perusahaan dapat berhasil menarik perhatian dan membangun hubungan yang kuat dengan Gen Z.

Related

award
SPSAwArDS