Merasa Langsung “Klik” dengan Orang Baru? Ini Penjelasan Psikologisnya

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Pernahkah Anda merasa langsung “klik” saat berbincang dengan orang yang baru dikenal lewat media sosial atau tidak sengaja bertemu di suatu tempat? Ternyata, ada penjelasan psikologis di balik fenomena ini.

Dilansir dari Psychology Today, berikut beberapa penjelasan ilmiah yang membuat Anda merasa langsung “klik” dan nyaman dengan orang baru:

BACA JUGA: Seberapa Sering Olahraga yang Dibutuhkan untuk Cegah Hipertensi?

Sinkronisasi Neural

Salah satu faktor utama yang berperan dalam koneksi instan adalah sinkronisasi neural, yaitu kesamaan aktivitas otak antara dua orang. Ini dimuat dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Dartmouth College pada 2018.

Studi tersebut menunjukkan bahwa individu yang memiliki hubungan sosial dekat menunjukkan pola aktivitas otak yang serupa. Terutama di area yang berhubungan dengan pemrosesan emosi dan perhatian selektif.

Menariknya, orang yang berada dalam jaringan sosial yang sama juga menunjukkan kesamaan dalam cara mereka memahami cerita dan dunia di sekitar mereka. Bahkan, sinkronisasi neural antara dua orang asing bisa menjadi indikator ketertarikan untuk menjalin interaksi lebih lanjut.

Kesamaan Gaya Berbicara

Cara seseorang berbicara juga memengaruhi seberapa cepat kita bisa klik dengan orang lain. Konsep Language Style Matching (LSM) menunjukkan bahwa orang yang mencerminkan gaya bahasa satu sama lain cenderung merasa lebih terhubung, bahkan dalam interaksi pertama.

LSM bukan soal isi percakapan, melainkan bagaimana kata-kata diucapkan, seperti penggunaan kata hubung. Sebuah studi tentang speed dating menemukan bahwa pasangan dengan tingkat LSM tinggi lebih mungkin memiliki ketertarikan romantis, sekalipun berasal dari latar belakang berbeda.

Kesamaan Latar Belakang

Pepatah “birds of a feather flock together” memang memiliki dasar ilmiah. Layaknya burung yang mengenali sesamanya dari pola bulu, manusia juga secara tak sadar menggunakan berbagai isyarat untuk mengenali kesamaan dalam usia, etnis, kelas sosial, hingga tingkat pendidikan.

BACA JUGA: Studi Buktikan Suasana Hati Terasa Lebih Baik saat Pagi Hari

Seseorang lebih mungkin merasa nyaman dengan orang lain yang memiliki kesamaan karena mereka memberikan rasa aman dan pemahaman yang lebih mendalam. Kesamaan ini dapat membuat percakapan mengalir lebih lancar dan interaksi terasa lebih alami.

Keterbukaan dan Kerentanan Bersama

Koneksi instan juga bisa muncul ketika bertemu seseorang dalam situasi rentan, misalnya saat menghadapi masalah bersama atau sedang mengalami perubahan besar dalam hidup. Studi menunjukkan bahwa berbagi pengalaman emosional yang kuat dapat menciptakan perasaan saling memahami dan meningkatkan kedekatan.

Dalam buku Click: The Magic of Instant Connections, Ori Brafman menyebut bahwa lingkungan yang mendorong keterbukaan bisa meningkatkan peluang untuk terhubung lebih cepat. Salah satu caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan yang bermakna.

Tertawa Bersama

Tertawa bersama sering kali menjadi sinyal bahwa dua orang memiliki cara pandang yang serupa. Penelitian oleh Robin Dunbar dari Oxford University menemukan bahwa berbagi humor tidak hanya meningkatkan kedekatan emosional, tetapi juga mendorong perilaku prososial seperti saling membantu.

Sebuah studi dari University of North Carolina Chapel Hill juga menunjukkan bahwa makin banyak dua orang tertawa bersama, kian besar pula perasaan kesamaan di antara mereka. Ini menciptakan momen kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial, bahkan dengan orang yang baru dikenal.

Editor: Ranto Rajagukguk

award
SPSAwArDS