Millennials Indonesia Ingin Pensiun Usia 56 Tahun

marketeers article

Sebagian besar millennials di dunia, termasuk Indonesia, memiliki pandangan yang tidak realistis terhadap harapan di masa pensiun kelak. Demikian menurut laporan terbaru dari HSBC bertajuk The Future of Retirement, Shifting Sands.

Salah satu temuan dari lembaga ini adalah rata-rata kalangan millennials berharap memasuki masa pensiun di usia yang lebih muda dari generasi-generasi sebelumnya. Secara global, para millennials berharap dapat pensiun di usia 59 tahun, atau dua tahun lebih muda dari rata-rata usia pensiun saat ini, yaitu pada usia 61 tahun.

“Sedangkan rata-rata Millennials Indonesia menargetkan usia pensiun yang lebih muda lagi, yaitu 56 tahun,” kutip laporan tersebut yang diterima Marketeers, Jumat (16/6/2017).

Dari survei yang melibatkan 18.000 responden dari 16 negara termasuk Indonesia ini, hanya 10% dari millennial yang berkeinginan untuk terus dapat bekerja setelah usia 65 tahun.

Dibandingkan generasi manapun, tampaknya generasi millennials memiliki prospek masa pensiun yang lebih menantang. Pasalnya, hanya 10% dari responden global yang berpendapat bahwa kalangan millennial akan berada di posisi paling nyaman untuk pensiun.

Sebaliknya, 42% lainnya melihat kaum Baby Boomers sebagai generasi yang akan mengalami masa pensiun ternyaman

Sementara itu, 53% masyarakat dunia percaya bahwa millennials telah mengalami masa pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dibanding generasi sebelumnya. Hampir sebagain besar dari mereka (58%) sepakat jika generasi millennials saat ini tengah dituntut untuk membayar konsekuensi ekonomi seperti dampak krisis maupun meningkatnya utang negara yang diklaim disebabkan oleh generasi sebelumnya.

Namun demikian, 54% dari masyarakat dunia meyakini bahwa kaum millennials seringkali tidak menyadari betapa lebih beruntungnya mereka memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Bahkan, 60% mempercayai bahwa millennials lebih memiliki opsi pensiun yang lebih banyak, baik pensiun total atau pun semi pensiun di mana mereka dapat bekerja ringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kualitas hidup yang lebih baik itu tentunya membuat ekspektasi hidup para pensiun menjadi lebih lama. Indonesia mencatat lama ekspektasi hidup setelah pensiun di atas rata-rata, yakni 21 tahun, sama dengan Australia dan Prancis.

Sementara Meksiko, Kanada, dan China mencatat harapan hidup setelah pensiun lebih lama lagi, yakni masing-masing 22 tahun, 23 tahun dan 24 tahun.

Kesiapan Menabung

Sebanyak 58% millennials dunia mengatakan telah mulai menabung untuk persiapan pensiun pada usia 26 tahun. Akan tetapi, millennials Indonesia terlambat satu tahun atau mereka menabung mulai usia 27 tahun.

Disebutkan pula, millennials terlihat lebih berani mengambil risiko dalam berinvestasi. Sebanyak 39% millennials sangat tertarik untuk mengambil investasi berisiko untuk menjamin kondisi finansial mereka stabil. Sedangkan keberanian Generasi X hanya 33%, dan Baby Boomers 22%.

Akan tetapi, walau lebih besar, millennials cenderung lebih bermain aman dalam berinvestasi, di mana mereka yang menjawab tertarik berinvestasi di instrumen dengan risiko tinggi tak sampai 50% dari total responden.

Kendati demikian, berdasarkan survei ini, 1 dari 2 millennials aktif ‘memutar uangnya’ agar memperoleh keuntungan optimal. Bahkan, Indonesia menduduki posisi tertinggi ketiga setelah China dan India dalam aktivitas pemutaran uang untuk tingkat pengembalian investasi maksimal.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS